Kajian Islam

Bangun Tidur Kesiangan, Bagaimana Hukum Shalat Subuh? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Menurut penjelasan UAS, diketahui bahwa batas waktu shalat Subuh dapat ditentukan berdasarkan waktu syuruq, yaitu waktu terbitnya matahari.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
YOUTUBE/USTADZ ABDUL SOMAD OFFICIAL
Ustad Abdul Somad atau UAS. 

Menurut penjelasan UAS, diketahui bahwa batas waktu shalat Subuh dapat ditentukan berdasarkan waktu syuruq, yaitu waktu terbitnya matahari.

Sementara untuk mengetahui waktu syuruq, bisa dihitung berdasarkan waktu magrib di masing-masing daerah.

“Cara mudah untuk isyraq, tengok magribnya. Jam berapa magribnya, begitu juga isyraq,” ujar UAS.

Baca juga: Bacaan Doa Qunut, Dibaca pada Shalat Subuh, Keutamaannya Sunnah Rasulullah SAW

Baca juga: Ini Tata Cara dan Niat Shalat Dhuha, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Baca juga: Ini Waktu Paling Tepat dan Terbaik Shalat Dhuha Menurut Buya Yahya, Berikut Tata Cara dan Doanya

Lebih lanjut, UAS menerangkan bagaimana cara mengukur waktu syuruq atau melaksanakan shalat isyraq.

Yaitu dengan mengurangi 15 menit dari waktu magrib di masing-masing daerah.

Sebagai gambarannya, UAS memberikan contoh dengan mengambil waktu magrib di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau dengan waktu seperti saat video tersebut diambil.

Ketika itu, waktu magrib di Kota Tanjung Pinang jatuh pada pukul 06.04 WIB.

Pukul 06.04 WIB setelah dikurangi 15 menit, ialah pukul 5.50 WIB.

Baca juga: Sriwijaya Air - Kesaksian Nelayan Dengar Suara Ledakan, Penemuan Daging dan Bahan Bakar Pesawat

Dengan demikia, waktu syuruq atau terbitnya matahari di Kota Tanjung Pinang pada saat itu jatuh pada pukul 5.50 WIB.

Jadi, di waktu dan jam inilah (5.50 WIB), subuh di Kota Tanjung Pinang ketika itu sudah habis.

“Jadi kalau begitu, syuruq matahari terbit di tanjung pinang, jam 5.50,”

“Cara mudah untuk isyraq tengok magribnya, jam berapa magribnya, begitu juga isyraq. Kalau magribnya jam 6.04 maka boleh salat sunah isyraq jam enam subuh lewat lima. Lima belas menit sebelum itu subuh sudah habis,” tegas UAS kembali.

Baca juga: Bolehkah Mengusap atau Mengeringkan Air Wudhu di Bagian Wajah? Apa Hukumnya? Berikut Penjelasan UAS

Baca juga: Bolehkah Berwudhu Dengan Air PDAM yang Keruh Karena Habis Hujan, Simak Penjelasan Buya Yahya

Sesuai dengan waktu seperti yang diterangkan dalam video tersebut, jika seseorang terbangun pada pukul 5.30 WIB, UAS menganjurkan untuk tidak langsung mengerjakan shalat shubuh.

Tetapi disarankan untuk mengerjakan shalat sunnah qabliyah terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan shalat subuh setelah iqamah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved