Pesawt Jatuh
Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, Ini Sejarah Maskapai yang Didirikan Keluarga Lie
Pesawat Sriwijaya Air (SJ182) PK-CLC yang diduga hilang kotak langsung menghebohkan publik Tanah Air.
Pada Agustus 2007, Sriwijaya Air mendapatkan penghargaan keselamatan penerbangan dari Boeing, yaitu Boeing International Award for Safety and Maintenance of Aircraft, diberikan setelah inspeksi dilakukan selama beberapa bulan oleh tim dari Boeing Company
Anak Perusahaan
Dalam perkembangannya, Sriwijaya Air juga mendirikan beberapa anak perusahaan yang hampir keseluruhannya menggunakan istilah NAM sebagai akronim kecuali untuk NAM Air, sebagai bentuk penghargaan kepada Ayahanda dari Chandra Lie, yaitu Lo Kui Nam.
Berikut diantaranya :
NAM Air - Maskapai Pengumpan Sriwijaya Air yang didirikan pada 26 September 2013, kemudian terbang untuk pertama kalinya 11 Desember 2013.
National Aviation Management - Sekolah Penerbangan yang berbasis di Pangkal Pinang, lebih dikenal sebagai NAM Flying School.
National Aircrew Management - Sekolah Awak Kabin Group Sriwijaya Air yang berbasis di Jakarta.
National Aircraft Maintenance - Berperan dalam perawatan kecil Pesawat Terbang Group Sriwijaya Air.
Baca juga: Masuk Daftar Calon Kapolri, Ini Profil Komjen Pol Boy Rafli Amar
Negeri Aksara Mandiri - Berperan dalam produksi Inflight Magazine "SRIWIJAYA" yang digunakan Sriwijaya Air dan NAM Air.
Armada
Sriwijaya Air dan NAM Air mengoperasikan beberapa jenis pesawat
Boeing 737-300
Boeing 737-500
Boeing 737-800
Boeing 737-900ER
Boeing 737 MAX 8
Boeing 777-300ER
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak Diduga Hilang Kontak", dan Tribunnewswiki.com dengan judul Sriwijaya Air