Rela Hilang Pekerjaan hingga Nazar Menyembelih Bebek
SYUKUR kini tak lagi bekerja sebagai operator rakit. Ia sedang menganggur dan tengah mencari pekerjaan lain untuk menghidupi keluarganya
Sangking besarnya harapan akan keberadaan jembatan, banyak warga setempat yang bernazar, antara lain dengan memberi bantuan material untuk masjid dan sedekah untuk anak yatim. Syukur ternyata termasuk salah satu warga yang ikut bernazar.
Syukur bernazar akan menggelar syukuran dengan menyembelih bebek jika pembangunan jembatan tuntas. “Insya Allah, nazar menyembelih itik (bebek) segera saya tunaikan,” ucap Syukur sambil tersenyum.
Pembangunan Jembatan Krueng Teukueh sepanjang 60 meter dimulai sejak Oktober 2020 lalu, menyerap anggaran Rp 12,117 miliar yang bersumber dari APBA-Otsus Pemerintah Aceh tahun 2020. “Pengerjaannya berjalan sesuai dengan target,” kata Kepala Dinas PUPR Abdya, Ir Much Tavip MM.
Pekerjaan pemasangan rangka baja jembatan tersebut menggunakan sistem cantilever dengan rangka baja pembebanan sepanjang 40 meter. Melalui sistem ini, pemasangan rangka baja langsung dari sisi sungai arah Drien Leukiet, Desa Blang Makmur menuju seberang kawasan Desa Lama Tuha, tanpa menggunakan tiang pancang di tengah sungai seperti pemasangan jembatan yang pernah dilakukan sebelumnya.
Dengan rampungnya jembatan rangka baja Krueng Teukueh, maka akan berfungsi pula jalan lingkar atau Jalan 30 sepanjang 39 kilometer. Jalur lingkar ini dari Desa Pulau Kayu Susoh (Jalan Nasional) menuju Teluk Surien Kecamatan Kuala Batee, kemudian tembus ke Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot (lokasi Jalan Nasional).
Badan jalan lingkar ini mulai dibuka bertahap sejak tahun 2008 lalu. Informas yang diperoleh Serambi, Pemkab Abdya sudah mengusulkan proyek peningkatan Jalan 30 dengan lapisan aspal sebagai pendukung pembangunan Pelabuhan Teluk Surien di Lama Tuha.(zainun yusuf)