Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Suara Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air Menghujam Laut, dan Menggetarkan Rumah di Pulau Lancang
Menurut Junaenah, kala itu, situasi tidak ada yang berbeda karena ada masyarakat yang melaut, dan mencari rajungan (sejenis kepiting).
Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.
Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dua hari sudah Tim SAR Gabungan mencari penumpang dan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tersebut yang mengalami kecelakaan di perairan Pulau Laki dan Lancang Kepulauan Seribu, dengan berbagai temuan baik itu serpihan yang diduga bagian pesawat nahas, juga ada bagian tubuh manusia.
Meski secara resmi sudah diumumkan bahwa kejadian ini merupakan kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tersebut, alangkah baiknya semua pihak bisa melakukan berbagai upaya yang berempati pada semua pihak.
Empati itu baik bagi keluarga korban, relawan, hingga saksi-saksi kejadian, setidaknya tidak menyebarkan kabar-kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Karena, perlu diingat musibah serta bencana bisa menimpa siapa saja dan dalam keadaan apa saja, semua bisa menjadi korban.(ant)
Baca juga: VIDEO Menaker Ajak Pemerintah Aceh Cari Solusi Atasi Pengangguran di Tanah Rencong
Baca juga: VIDEO Penampakan Serpihan Pesawat Sriwijaya Air Hancur di Dasar Laut
Baca juga: VIDEO Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air Selalu Pakai Peci, Sosok yang Baik dan Gemar Ajak Sholat
Baca juga: VIDEO Kerumunan Warga di PPI Ujong Serangga Abdya, Hampir tak Ada yang Pakai Masker