Breaking News

Sastra Digital

Imajisia versi Digital Diluncurkan, Sastra Digital Makin Anarkis

Karya-karya sastra yang muncul di ruang digital makin anarkis. Makin banyak puisi yang tidak estetis.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
Dok Imajisia
Tampilan Majalah Sastra Digital, Imajisia 

Mustafa Ismail, salah satu kurator Imajisia yang menjadi moderator dalam diskusi itu, menambahkan bahwa Imajisia akan mengambil peran sebagaimana halnya media cetak selama ini dengan menerapkan seleksi karya yang ketat.

“Ketika media cetak mulai tumbang satu persatu, kita perlu melakukan sesuatu dengan memilih dan memilah lalu menghadirkan karya bermutu kepada pembaca di ruang digital,” tutur penyair asal Aceh itu. 

Selain itu, Imajisia kini juga membuka ruang bagi para penulis muda di rubrik “Ruang Muda” berisi puisi, cerpen, dan esai. “Banyak penulis muda mengirim karya namun sedikit sekali yang memenuhi standar kurasi kami. Sehingga kami berpikir untuk memberi ruang khusus kepada mereka di Imajisia dengan kurasi yang lebih longgar,” kata Mustafa

Willy Ana menambahkan bahwa karya-karya untuk Imajisia bisa dikirim ke email: imajisiaoke@gmail.com. Namun pengelola hingga saat ini belum bisa memberi honor untuk karya yang dimuat karena belum mempunyai sponsor.

“Ini kerja gotong royong. Kami berharap ke depan ada donatur dan sponsor yang terketuk hatinya membantu Imajisia sehingga kami bisa berbagi kebahagiaan dengan para penulis,” ujar penyair asal Bengkulu ini.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved