Breaking News

Pesawat Jatuh

Kisah Suami Istri Jadi Korban Sriwijaya yang Jatuh, Sempat Bilang Ini ke Anaknya

Keduanya diketahui hendak kembali ke Pontianak setelah mudik ke Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.

Editor: Nur Nihayati
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas gabungan membawa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) 

Keduanya diketahui hendak kembali ke Pontianak setelah mudik ke Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.

SERAMBINEWS.COM - Berbagai cerita duka dialami keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) di Kepulauan Seribu.

Pasangan suami istri ini turut menjadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh.

Muhammad Nur Kholifatul Amin (46) dan istrinya, Agus Winarni (44) terdaftar sebagai penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Keduanya diketahui hendak kembali ke Pontianak setelah mudik ke Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.

Menurut sang adik, Abdul Hanif Majid Amrullah, keduanya pulang kampung untuk melayat sang ayah yang wafat pada Kamis (24/12/2020).

Baca juga: Komisi IV DPRK Pidie Panggil Direktur RSU Sigli, Buntut Polemik Jasa Medis Diduga Adanya Kisruh

Baca juga: Pimpinan PT Takabeya Group Santuni 160 Anak Yatim

Baca juga: Bupati Aceh Selatan Serahkan 65 SK CPNS Formasi 2019

Menurut Abdul Hanif, pasangan suami istri ini tinggal di Mempawah, Kalimantan Barat.

"Kakak saya merantau 28 tahun di Kalimantan Barat.

Usai mendapat kabar ayah meninggal, kakak saya memutuskan pulang kampung bersama istrinya," kata Hanif dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.

Muhammad Nur Kholifatul Amin dan Agus Winarni tiba di kampung halaman pada Sabtu (26/12/2020), dua hari setelah ayahnya wafat.

Baca juga: Kisah-kisah Mengharukan Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Keduanya memutuskan untuk tinggal lebih lama di kampung halaman.

Menurut Hanif, Muhammad Nur Kholifatul Amin dan Agus Winarni berniat untuk menemani sang ibu.

Setelah lebih dari seminggu tinggal di Ponorogo, Nur Kholif bersama istrinya diantarkan keluarganya sampai di Madiun, Senin (4/1/2021), untuk pulang ke Kalimantan Barat.

Dari Madiun, Nur Kholif bersama istrinya naik kereta api tujuan Jakarta.

Nur Kholif bersama istrinya memilih langsung menumpang pesawat di Jakarta lantaran tidak menginginkan naik dua kali pesawat bila terbang dari Surabaya.

Sebab, bila terbang dari Bandara Juanda Surabaya, pesawat akan transit terlebih dahulu di Jakarta.

Tak hanya itu, pasutri itu memilih pulang tanggal itu lantaran masa berlaku rapid test antigennya akan segera habis.

Namun, ternyata pilihan naik pesawat berubah harus menggunakan tes swab.

Untuk itu, kakaknya harus menunggu hasil swab-nya keluar selama tiga hari dan baru berangkat pada hari Sabtu.

Ia tak mengira kakak kandungnya bakal menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tersebut.

Sebab, selama ini kakak kandungnya tidak pernah naik pesawat Sriwijaya Air bila kembali ke Kalimantan.

Hanif dan keluarganya mendapatkan informasi kakak kandung bersama istrinya menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air selepas shalat maghrib.

Sebelumnya, ia mendapatkan kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya dari media sosial di ponselnya, Sabtu (9/1/2021) sore.

Namun, ia tidak memperhatikan lantaran almarhum tidak pernah menumpang pesawat Sriwijaya.

Meski sudah mengikhlaskan kejadian tersebut, keluarga mengharapkan jasad Nur Kholif bersama istri segera ditemukan.

“Mudah-mudahan jenazah kakak kami dan istrinya segera ditemukan,” kata Hanif.

Saat ini, keluarga sudah ada yang di Posko Sriwijaya Air dan rumah sakit di Jakarta.

Tak hanya itu, ada juga keluarga di Bandara Soekarno-Hatta.

Di mata keluarganya, almarhum merupakan sosok yang taat beribadah dan baik bagi keluarga.

Saat berada di dalam pesawat, almarhum sempat menghubungi dua anaknya yang sementara menimba ilmu di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo.

“Almarhum sempat pamit kepada anaknya untuk memohon doa agar lancar sampai rumah saat di dalam pesawat,” kata Hanif.

Satu Korban Teridentifikasi

Update informasi seputar jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182, pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi satu korban.

Korban yang berhasil diidentifikasi, yakni Okky Bisma.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigen Rusid Hartono.

"Pada sore hari ini, kita dapat mengidentifikasi salah satu korban kecelakaan yaitu atas nama Okky Bisma," ucap Rusdi pada siaran langsung YouTube Kompas TV, Senin (11/01/2021)

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis) Brigjen Hudi Suryanto mengkonfirmasi kembali identifikasi korban itu.

"Ternyata, setelah kami cek dalam data manifest. Nama Okky Bisma ada di daftar manifest," ujarnya.

"Sama identitasnya dengan Okky Bisma yang kami dapat di alat kami," lanjutnya

Hudi menjelaskan hasil identifikasi yang ditemukan identik dengan si korban.

"Hasilnya ternyata identik. Kami menemukan 12 titik dan ini cukup memastikan ini orang yang sama," jelasnya.

Baca Juga: Chat Terakhir Pramugara Okky Bisma yang Kini Jenazahnya Teridentifikasi

Sebelumnya diberitakan, Tim SAR Gabungan menyerahkan tujuh kantong berisi bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182 kepada Basarnas di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, Senin (11/1/2021).

Selain itu, Tim SAR Gabungan pun menyerahkan sebuah dokumen dan satu kantong berisi serpihan pesawat.

Seluruh temuan dari Last Know Position (LKP) tersebut dibawa menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) Basarnas.

"Kantong body part, atau bagian potongan manusia, kemudian satu dokumen. Lalu satu kantong serpihan body pesawat ada sembilan item yang diserahkan oleh RIB Basarnas. Tentunya ini temuan tim yang ada lapangan," ujar Direktur Operasi Basarnas, Brigadir Jendral (Mar) Razman di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).

Razman mengatakan temuan ini selanjutnya diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk diteliti.

"Selanjutnya barang ini diserahkan ke DVI Polri dan KNKT untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ungkap Razman.

Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.

Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 12 awak dan 50 penumpang yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Suami Istri Jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182, Sempat Bilang Ini ke Anak, Ternyata Pamitan Terakhir, 

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved