Internasional
PBB Sebut Iran Melanggar Kesepakatan Nuklir, Terus Tingkatkan Pengayaan Uranium
Badan pengawas atom Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (14/1/2021) menegaskan Pemerintah Iran melanggar kesepakatan nuklir.
SERAMBINEWS.COM, BERLIN - Badan pengawas atom Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (14/1/2021) menegaskan Pemerintah Iran melanggar kesepakatan nuklir.
Sebelumnya, Iran telah menginformasikan mulai memasang peralatan untuk produksi logam uranium.
Itu juga akan menjadi pelanggaran lain dari kesepakatan nuklir penting dengan kekuatan dunia.
Iran mempertahankan rencananya untuk melakukan penelitian dan pengembangan produksi logam uranium.
"Sebagai bagian untuk merancang jenis bahan bakar yang lebih baik," kata Badan Energi Atom Internasional yang berbasis di Wina.
Baca juga: Jet Tempur Israel Bombardir Milisi Iran Suriah, Puluhan Orang Tewas
Dilansir AP, Kamis (14/1/2021), logam uranium juga dapat digunakan untuk bom nuklir.
Penelitian tentang produksinya secara khusus dilarang dalam Rencana Aksi Komprehensif Bersama yang ditandatangani dengan kekuatan dunia pada 2015.
Tujuan akhir dari kesepakatan itu untuk mencegah Iran mengembangkan bom nuklir.
Sesuatu yang menurut Iran tidak ingin dilakukannya.
Iran sekarang memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk membuat bom.
Tetapi tidak mendekati jumlah yang dimilikinya sebelum kesepakatan nuklir ditandatangani.
Inspektur IAEA mengunjungi pabrik Isfahan di mana Iran mengatakan akan melakukan penelitian pada 10 Januari 2021.
Para pejabat diberitahu oleh Teheran pada 13 Januari 2021, modifikasi dan pemasangan peralatan yang relevan untuk kegiatan R&D tersebut telah dimulai.
Baca juga: Iran Akan Eksekusi Kembali Pegulat, Dituduh Membunuh Dalam Sebuah Perkelahian
Duta Besar Iran untuk IAEA, Kazem Gharibabadi, mengulangi hal itu dalam sebuah tweet pada Rabu (13/1/2021).
Dia menjelaskan uranium alami akan digunakan untuk memproduksi logam uranium pada tahap pertama.