Breaking News

Kajian Islam

Hukum Mencari Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Laut, Berikut Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya melalui akun Instagram @buyayahya_albahjah, menjawab pertanyaan jamaah terkait hukum mencari korban pesawat di dalam laut.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
Instagram / @buyayahya_albahjah
Buya Yahya 

SERAMBINEWS.COM - Apa hukum mencari korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182, berikut penjelasan Buya Yahya.

Beberapa hari lalu, tepatnya pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

Setelah berita duka mengenai kecelakaan pesawat, para petugas dari berbagai unsur langsung melakukan pencarian korban.

Proses pencarian yang memakan banyak tenaga dan waktu, karena harus dilakukan proses penyelaman ke dasar laut, mengharuskan petugas bekerja ekstra.

Lalu, bagaimana hukum mencari korban pesawat jatuh ke dalam laut demikian menurut pandangan Islam ?

Baca juga: Cara Mengisi Shaf Shalat Berjamaah Kosong, Simak Penjelasan Buya Yahya

Baca juga: Hubungan Suami Istri Alami Jenuh dan Suami Suka Menghayal Wanita Lain, Simak Ceramah Buya Yahya

Baca juga: Aurat Terlihat oleh Diri Sendiri dari Lubang Kerah Baju, Sahkah Shalatnya? Ini Jawaban Buya Yahya

Menjawab pertanyaan demikian, Buya Yahya melalui akun Instagram @buyayahya_albahjah, menjawab pertanyaan jamaah terkait hukum mencari korban pesawat di dalam laut.

"Hukum Mencari Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 - Buya Yahya

"Beberapa hari terakhir, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh ke laut dan tim sar pun mencari para korban.

"Lalu apa hukumnya dalam islam mencari korban jatuhnya pesawat dan menguburkannya di daratan?

"Dan apabila ada korban kecelakaan kapal pesiar, apakah boleh jika dibiarkan mayatnya di dasar laut?," demikian tulis pada postingan.

Baca juga: Bolehkah Sopir Ojek Online Menerima Penumpang Bukan Mahram? Simak Penjelasan Buya Yahya

Berikut ini jawaban Buya Yahya.

Pesawat hilang dan dicari, dicari itu adalah sekedarnya.

Kalau dalam kasus ini adalah untuk membuktikan benarkah kalau pesawat itu sudah jatuh, jangan-jangan mendarat di tempat lain.

Jadi untuk membuktikan, maka mereka menyelam dan sebagainya.

Untuk membuktikan, kalau terbukti itu adalah pesawat yang kemarin terbang lalu hilang, berarti diperkirakan wafat semuanya.

Kelihatan sudah ada tanda-tanda sudah betul ada serpihan-serpihan pesawat itu berarti itu adalah benar, kan begitu, secara dzahiriyah seperti itu.

Adapun mayatnya yang bisa diambil ya diambil, karena kita punya kewajiban untuk fardhu kifayah, dimulai dari memandikan sampai mengkafaninya kalau ahli iman dan mensholatinya.

Baca juga: Ucapan Suami yang Jatuh ke Kalimat Cerai, Simak Penjelasan Buya Yahya

Kalau bukan ahli iman, kita punya kewajiban untuk mengkafani dan mengkuburnya.

Jadi Fardhu Kifayah kita bukan pada orang Islam saja, pada orang kafir yang meninggal dunia kita juga punya kewajiban.

Untuk merawat jenazah mereka untuk dikubur dengan baik.

Untuk mereka kalau bisa diambil, ya diambil, kemudian dimandikan, dishalatkan dan dikafani.

Kalau tidak bisa ya sudah, mau bagaimana lagi, karena lautan itu dalam, lautan itu luas sekali, bagaimana untuk mencarinya.

Nah, kalau sudah menghilang setelah dicari, kita doakan, semoga Allah mengampuni, semoga Allah mengangkat derajatnya.

Allah mengampuni dan mengangkat derajatnya, yang ditinggal akan semakin diberikan kebahagiaan.

Karena tidak dimandikan, tidak perlu disholati, tidak ada mensholati jenazah yang semacam itu, karena di depan Allah sudah diampuni, apalagi bagi mereka yang berniat untuk bersilahturahmi.

Insyaallah mati dalam keadaan husnul khatimah. 

Demikian penjelasan Buya Yahya seperti pada video di bawah ini.

Demikian penjelasan Buya, maka mencari pesawat dan korban yang hilang, adalah sesuatu yang harus dilakukan, untuk membuktikan pesawat tersebut benar-benar jatuh pada posisi yang diduga lokasi kejadian. 

Jika menemukan mayat korban, juga harus di lakukan fardhu kifayah, yakni memandikan sampai menguburkan. 

Namun, bila sudah diusahakan dalam pencarian, namun tidak ditemukan korban meski sudah diupayakan maksimal. 

Maka, yang harus dilakukan adalah mendoakan, agar para korban diberikan ampunan dan ditempatkan pada surga Allah SWT. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Baca juga: BERITA POPULER - Perawat Putus Tangan Meninggal Dunia hingga Ibu Muda Meninggal Tergantung di Abdya

Baca juga: BERITA POPULER – Kematian Pramugari, Postingan Pramugara Sriwijaya, Pembunuhan Gadis Aceh di Medan

Baca juga: BERITA POPULER - Perawat Putus Tangan di Abdya, Pria Dipergoki Mesum hingga Pasangan Gay Digerebek

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved