27 Meninggal, 637 Luka Berat, Kantor Gubernur Ambruk, Hotel dan RS Rusak Parah
Gempa bumi berkekuatan 6.2 SR di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/21) sekitar pukul 02.28 WITA dini hari, menimbulkan dampak yang besar
MAJENE - Gempa bumi berkekuatan 6.2 SR di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/21) sekitar pukul 02.28 WITA dini hari, menimbulkan dampak yang besar. Puluhan orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka tertimpa reruntuhan bangunan.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat, Darno Majid, menyebut, hingga saat ini tercatat ada 27 warga yang meninggal. Korban tersebut tewas usai tertimpa reruntuhan material bangunan yang ambruk saat gempa.
Dari 27 orang yang tewas, 18 orang meninggal di Kabupaten Mamuju. Sementara 9 orang lainnya tewas di Kabupaten Majene.
"Dari gempa yang sangat luar biasa yang berdampak kepada dua Kabupaten yang terdekat yaitu di Kabupaten Majene dan Kota Mamuju," ujar Darno saat konferensi pers di Mamuju, Jumat (15/1/2021) siang.
Saat ini, kata dia, BPBD belum mendapatkan data pasti terkait jumlah warga yang mengungsi di dua kabupaten tersebut. Namun diperkirakan ada belasan ribu warga yang sudah mengungsi ke beberapa kawasan pegunungan yang ada di Mamuju.
"Pengungsi ini tersebar di beberapa daerah di pegunungan. Ada di depan rujab (rumah jabatan), kemudian ada pengungsi di bukit," ujar Darno.
Di Mamuju, kata Darno, selain gedung perkantoran, hotel, dan pusat perkantoran yang ambruk, ada juga rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah. Dia menyebut ada 10 rumah warga yang rata dengan tanah, sekitar 100 lebih rumah rusak berat dan ringan, serta beberapa ruko yang turut ambruk.
"Kemudian kantor Gubernur sendiri mengalami kerusakan yang sangat parah. Di antaranya setengah dari kantor itu ambruk dan di belakangnya retak dan mungkin saja saat ini sepertinya memang sudah tidak bisa lagi ditempati, apalagi kita mengantisipasi kemungkinan gempa susulan," tandasnya.
Dalam sebuah video singkat yang direkam warga, Kantor Gubernur Sulawesi Barat tampak mengalami kerusakan cukup parah. “Kantor Gubernur Sulbar ambruk. Hancur. Alhamdulillah masih diberi keselamatan. Hotel Matos (Mamuju), hancur,” kata warga yang merekam gambar yang tersiar pada Jumat (15/1/2021) dini hari.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, pusat gempa berada di 6 kilometer timur laut Majene. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer. Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Gempa ini merupakan gempa susulan, karena pada Kamis (14/1/2021) sekitar 13.35 WIB, Majene juga diguncang gempa dengan kekuatan 5,9 magnitudo.
Belasan ribu mengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan data sementara ada 637 orang menderita luka-luka akibat gempa. Data tersebut diketahui dikirim oleh Pusdalops BNPB sekira pukul 11.00 WIB.
"BPBD setempat terus melakukan upaya penanganan darurat dan memutakhirkan data dampak pascagempa yang terjadi pada Jumat dini hari pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat," kata Raditya Jati selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB kepada wartawan, Jumat (15/1/2021).
Sedangkan jumlah pengungsi akibat gempa tersebut dikatakan Radit mencapai 15 ribu orang. "10 titik pengungsian yakni di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda dan Kecamatan Malunda dan kecamatan Sendana," tambahnya.