Organisasi Kemanusiaan

Data Terbaru, Gempa Sulbar Renggut 81 Nyawa, ACT Imbau Masyarakat Kirim Bantuan Logistik

“Pengungsi mengalami kekurangan makanan dan minuman. Sebagian pengungsi menyantap mie instan kering karena tidak bisa dimasak sebab tidak ada gas."

Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
ACT Aceh/For Serambinews.com
Tenda pengungsi korban gempa Sulbar di Mamuju. 

“Pengungsi mengalami kekurangan makanan dan minuman. Sebagian pengungsi menyantap mie instan kering karena tidak bisa dimasak sebab tidak ada gas."

Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh mengajak masyarakat membantu korban gempa yang mengguncang Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, dan sekitarnya, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Data terbaru, gempa Sulbar mengakibatkan 81 orang meninggal, 253 luka berat, 679 luka ringan, dan 19.435 orang mengungsi.

Kepala Cabang ACT Aceh, Lisdayanti menuturkan, ribuan korban gempa di Mamuju bertahan menahan lapar dan haus akibat kekurangan makanan siap saji.

Karena terbatasnya tenda darurat, puluhan warga terpaksa bertahan di dalam satu tenda. Para korban juga sangat membutuhkan MCK. Hanya tersedia dua toilet di masjid, sementara pengungsi berjumlah ribuan orang. 

Baca juga: Dilalui Truk Sawit, Sejumlah Ruas Jalan di Aceh Tamiang Rusak

“Kita dulu pernah merasakan apa yang mereka rasakan. Saatnya bagi kita bergerak membantu mengurangi beban musibah ini,” kata Lisdayanti didampingi Tim ACT Aceh usai bersilaturahmi dengan Pemerintah Kota Subulussalam dan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Kota (SKPK) di Pendopo Wali Kota Subulussalam, Senin (18/1/2020).

Para pengungsi sangat membutuhkan tempat/tenda pengungsian, makanan siap saji, makanan bayi, makanan dan minuman, air mineral, selimut, matras, obat-obatan, alat kebersihan, popok bayi, pembalut wanita, dan perlengkapan mandi.

Baca juga: Pemko Subulussalam Apresiasi Program Kemanusiaan MRI–ACT Aceh

Juga perlu perhatian serius terhadap kelompok rentan seperti bayi, balita, ibu hamil, dan lansia.

“Pengungsi kini mengalami kekurangan makanan dan minuman. Sebagian pengungsi terpaksa menyantap hanya mie instan kering karena tidak bisa dimasak sebab tidak ada gas. Orang dewasa harus mendahulukan anak-anak makan karena minimnya persediaan makanan," lapor Lisdayanti.

Ia mengajak masyarakat bergerak bersama selamatkan bangsa yang tengah dirundung musibah. Bangsa Indonesia adalah bangsa penggerak kebaikan, bangsa yang memiliki umat yang peduli, saling tolong menolong dan membantu sesama. 

Bagi masyarakat yang berkeinginan terlibat membantu korban gempa bisa menyalurkan kedermawanannya melalui rekening Bank Aceh Syariah 0101930009205, BNI Syariah 6600011008, dan Mandiri Syariah 7089786023 atas nama Aksi Cepat Tanggap.

Baca juga: Polisi Tingkatkan Kasus Dugaan Jual Beli Ijazah Palsu ke Tahap Penyidikan

Konfirmasi donasi dapat melalui nomor telepon 0651-7315352, WhatsApp 082283269008, dan pesan Instagram @act_aceh. “Aksi teman-teman relawan tetap dengan menjaga protokol covid-19,” lanjutnya.

Ia menambahkan, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) di Aceh Utara, Aceh Tamiang, Langsa, Lhokseumawe, Aceh Timur, Pidie, Bireuen, Banda Aceh, Subulussalam, dan Aceh Barat Daya juga sudah bergerak menggalang kepedulian masyarakat gunan membantu korban gempa. 

Di Aceh, ACT bersama MRI sudah membuka posko bencana Sulawesi Barat di Kompleks Terminal Terpadu Sigli dan di depan Kantor ACT Aceh di Gampong Keuramat, Kuta Alam, Banda Aceh.

Posko berupa tenda didirikan sebagai pusat koordinasi sekaligus memudahkan masyarakat menyalurkan bantuan berupa donasi maupun paket sembako untuk korban gempa melalui ACT. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved