Breaking News

Pesawat Jatuh

29 Jenazah Pesawat Sriwijaya yang Jatuh Teridentifikasi, Satu di Antaranya Bayi 11 Bulan

Dari 29 jenazah tersebut, terdapat bayi 11 bulan yang berhasil diidentifikasi yakni Fao Nuntius Zai.

Editor: Nur Nihayati
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Petugas membawa serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu di Posko SAR Sriwijaya Air, Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/1/2021). 

Kelima jenazah teridentifikasi lewat pencocokan data sampel DNA antemortem (sebelum kematian) dan postmortem (setelah kematian).

Bila mengacu manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182, Fao Nuntius Zai merupakan satu dari tiga anak Arneta Fauzia asal Serang, Banten yang jadi korban kecelakaan Sriwijaya Air.

Sementara Oke dan Yunni dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182 tercatat sebagai ekstra kru bersama empat kru NAM Air lain yang jadi korban.

Bawa Kado

Fao Nuntinus Zai diketahui berangkat ke Pontianak bersama sang ibu, Arneta Fauzia (39) dan dua kakaknya, Zurisya Zuar Zai (8) dan Umbu Kristin Zai (2).

Mereka ingin ke Pontianak untuk bertemu sang ayah, Yaman Zai yang sudah lama tak bertemu.

ART Arneta Fauzia, Yayu yang sudah dianggap kerabat oleh keluarga Arneta itu mengaku mengetahui bahwa pesawat yang ditumpangi majikannya mengalami kecelakaan dari suami Arneta.

"Suami Ibu (Arneta) di Pontianak telepon ke keponakan di sini, katanya kok jam 16.00 sore itu pesawatnya enggak sampai-sampai," ujar Yayu dikutip dari Kompas.com.

Sebelum berangkat, majikannya meminta agar dia memasak sayur sop dan makan cukup banyak.

Menurut Yayu, majikannya tersebut sudah dua kali batal berangkat, karena hasil rapid test antigen yang menjadi syarat untuk terbang belum keluar.

Selain itu, saat mengantar majikannya ke Bandara, wajah Arneta pucat dan di pintu masuk keberangkatan tidak mau pamit.

Sedangkan, ketiga anaknya melambaikan tangan tanda perpisahan. "Pas di Bandara itu, Ibu pucat enggak mau pamit. Tapi anaknya yang pertama sama kedua itu melambaikan tangan ke saya, kayak mau pamit gitu," ucap Yayu.

Yayu berharap ada keajaiban, agar majikannya bersama anak-anaknya dapat ditemukan dengan selamat.

"Ibu itu orang baik, anaknya juga baik-baik, nurut sama saya. Saya enggak nyangka kayak gini kejadiannya. Semoga ada mukjizat ya," kata Yayu sambil mengenang majikannya.

Sebelumnya diketahui, Arneta bersama ketiga anaknya ke Pontianak untuk bertemu dengan suaminya yang bekerja di pelayaran.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved