Internasional

Konflik Suku di Sudan Meluas, Korban Tewas 130 Orang

Korban tewas dalam konflik suku di Sudan naik menjadi 130 orang sampai Senin (18/1/2021). Hal itu seiring bentrokan telah meluas di Darfur Barat

Editor: M Nur Pakar
AFP/ASHRAF SHAZLY
Para demonstran menggelar aksi di jalan-jalan ibu kota Khartoum, meneriakkan slogan dan membakar ban menuntut perubahan pada 19 Desember 2020. 

SERAMBINEWS.COM, KHARTOUM - Korban tewas dalam konflik suku di Sudan naik menjadi 130 orang sampai Senin (18/1/2021).

Hal itu seiring bentrokan telah meluas di Darfur Barat, bahkan sudah sampai ke wilayah Darfur selatan.

Sedikitnya 47 orang tewas di Darfur Selatan setelah 83 meninggal dan puluhan ribu lainnya mengungsi di Darfur Barat dalam dua hari sebelumnya.

Dilansir AFP, Selasa (19/1/2021), itu menjadi kekerasan terburuk sejak perjanjian damai Oktober 2019, dengan harapan mengakhiri perang yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Sudan telah mengalami transisi yang rapuh sejak lengser dari kekuasaan diktator Omar Bashir pada April 2019 setelah protes massal menentang pemerintahannya.

Baca juga: Demonstran Sudan Bakar bendera Israel, Menentang Kesepakatan Normalisasi Hubungan

Pertumpahan darah baru terjadi setelah berakhirnya misi penjaga perdamaian PBB-Uni Afrika di Darfur pada 31 Desember 2020.

Kelompok bantuan Save the Children memperingatkan:

"Dalam kekacauan itu, kami khawatir banyak anak akan dipisahkan dari orang tua dan akan menghadapi risiko eksploitasi."

Direktur di Sudan, Arshad Malik, mengatakan banyak yang terluka telah membanjiri pusat kesehatan.

Bahkan, katanya orang yang terluka dan sekarat tergeletak di lantai dan koridor rumah sakit tanpa perawatan.

Baca juga: Menteri Keuangan AS Kunjungi Sudan, Siap Kucurkan Bantuan Miliaran Dolar

“Kami menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam kekerasan di Darfur Barat untuk segera meletakkan senjata mereka," harapnya.

Dia beralasan sebelum situasi menjadi tidak terkendali.

Pihak berwenang di Khartoum mengatakan telah mengirim delegasi untuk mengatasi situasi.

Juru bicara sekretaris jenderal PBB Stephane Dujarric mendesak para pihak untuk mengakhiri pertempuran.(*)

Baca juga: Seorang Pria Sudan Diculik Dari Warung Kopi, Lima Hari Kemudian Jadi Mayat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved