Kanal Krueng Aceh
Kendalikan Banjir, Pemerintah Bongkar 193 Unit Kafe dan 156 Bangunan di Bantaran Krueng Aceh
Pembongkaran kafe, bangunan, relokasi kendang sapi dan pemotongan pohon di kanal banjir Krueng Aceh, telah menyelamatkan Aceh
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Balai Wilayah Sungai I Sumatera, Ir Jaya Sukarno MM menyatakan selama pelaksanaan penertiban bangunan yang berada di pinggiran kanal pengendalian banjir Krueng Aceh sejak November-Desember 2020, jumlah kafe yang dibongkar mencapai 194 unit, bangunan 156 unit, dan kandang sapi yang direlokasi 598 unit dan 15.000 batang pohon tanaman keras di potong.
“Pembongkaran kafe, bangunan, relokasi kendang sapi dan pemotongan pohon di kanal banjir Krueng Aceh, telah menyelamatkan Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, dari genangan banjir 20 tahunan,” kata Jaya Sukarno, dalam pidato pengarahannya pada acara Silaturrahmi Pangdam IM dengan Tokoh Masyarakat yang ada di Kawasan Bantaran Krueng Aceh, Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, yang dilaksanakan di Pesantren, Al-Manar, Aceh Besar, Jumat (22/1/2021).
Acara Silaturrahmi Pangadam IM dengan Tokoh Masyarakat yang berada di kawasan bantaran Krueng Aceh itu, dihadiri langsung Pangdam IM, Mayjen TNI Achmad Marzuki, Kasdam Brigjen TNI Joko Purwo Putranto MSc, Aster, Danrem, Dandim bersama jajaran di bawahnya.
Juga hadir Wakapolda Aceh Brigjen Pol Raden Purwadi, Kapolres Aceh Besar, AKBP Riki Kurniawan SIK, SH, Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali.
Baca juga: Rizky Febian Ungkap Lika-Liku Perjalanan Kehidupan Sang Ayah, Sule Pernah Dibayar Cuma Nasi Kotak
Baca juga: Terduga Teroris di Langsa yang Diamankan Densus 88 AT Dikenal Tertutup dengan Warga Sekitar
Sementara Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, diwakili Asisten II Setda Aceh, Ir Mawardi, Walikota Banda Aceh, Aminullah Uman SE, AK, MM, diwakili Kadis PUPR Kota Banda Aceh, Ir Jalalluddin ST, MT, dan undangan lainnya.
Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Achmad Marzuki, dalam sambutannya menegaskan, acara silaturahmi ini dilaksanakan Kodam Iskandar Muda, untuk penyampaian rasa terima Pangdam IM dan Kodam IM terhadap masyarakat, kepala desa dan tokoh masyarakat yang berada di kawasan bantaran Krueng Aceh, yang sudah membantu tugas Tim Terpadu Penertiban Kanal Banjir Krueng Aceh, yang pelaksanaannya dikomandoi oleh Tim Kodam IM bersama Polda Aceh, dan anggota tim terpadu lainnya.
Pangdam IM Ahcmad Marzuki mengatakan penertiban kanal banjir Krueng Aceh ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi kanal itu sesungguhnya.
Kanal banjir Krueng Aceh sepanjang sepanjang 9,6 Km, dan lebar 300 meter, yang dibangun pada tahun 1987-1993 itu oleh pemerintah pusat dengan membebaskan dan membayar lahan masyarakat, dengan tujuan untuk mencegah banjir genangan air hujan yang sering melanda sebagian wilayah Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.
Sejak tahun 2000-2020 di kawasan kanal banjir itu, sudah banyak tumbuh bangunan, seperti kafe, kandang sapi, tanaman keras.
Bangunan kafe dan kandang sapi itu, akan menjadi penghambat air bah yang turun dari hulu Krueng Aceh ke laut, pada saat terjadi hujan lebat di hulu Krueng Aceh.
Pemerintah pada tahun 1987 membebaskan dan membayar tanah masyarakat bersama bangunannya yang ada di pinggiran Krueng Aceh, kata Pangdam IM, Ahcmad Marzuki, supaya Krueng Aceh yang tadinya cuma selebar 100 meter, dilebarkan 200 meter menjadi 300 meter.
Tujuan pelebaran itu, kata Pangdam, supaya pada waktu musim hujan tiba, air hujan yang turun dari hulu sungai langsung mengalir ke laut, tidak lagi menggenangi pemukiman penduduk.
Kenapa pada tahun 2000, Kota Banda Aceh terjadi banjir besar, karena di pinggiran kanal Krueng Aceh itu, sudah banyak bangunan, kafe dan kandang sapi.
Jadi, tegas Pangdam IM, agar banjir besar tahun 2000, tidak terulangi lagi pada tahun 2020, sejak November- Desember 2020 lalu, Pemerintah Aceh membentuk Tim Terpadu Penertiban Kanal Banjir Krueng Aceh.