Internasional

Hong Kong Lockdown, Kasus Virus Corona Melonjak Secara Tiba-tiba

Ribuan penduduk Hong Kong harus dikurung pada Sabtu (23/1/2021). Hal itu menjadi sebuah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya

Editor: M Nur Pakar
AP
Warga mengantre di pusat pengujian sementara Covid-19, di Hong Kong, Jumat (22/1/2021). 

SERAMBINEWS.COM, HONG KONG - Ribuan penduduk Hong Kong harus dikurung pada Sabtu (23/1/2021).

Hal itu menjadi sebuah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk kembali lockdown atau penguncian nasinal

Kebijakan itu untuk mengatasi wabah Covid-19 yang terus memburuk di kota itu, kata pihak berwenang.

Hong Kong telah bergulat menahan gelombang baru virus Corona sejak November 2020.

Dilansir AP, lebih dari 4.300 kasus telah dicatat dalam dua bulan terakhir ini yang merupakan hampir 40% dari total kasus.

Baca juga: Warga Beijing Antrean Panjang Untuk Ikuti Tes Virus Corona Massal

Kasus virus Corona di Distrik Yau Tsim Mong Hong Kong, lingkungan kelas pekerja dengan bangunan tua dan flat merupakan penyumbang setengah dari infeksi dalam seminggu terakhir. ini.

Pengujian limbah di daerah tersebut menemukan jejak virus COVID-19 yang lebih terkonsentrasi.

Sehingga, memicu kekhawatiran sistem pipa yang dibangun dengan buruk dan kurangnya ventilasi terbagi dapat menjadi jalur penyebaran virus Corona.

Pihak berwenang, Sabtu (23/1/2021) mengatakan area yang terdiri dari 16 bangunan di Yau Tsim Mong akan ditutup sampai semua penduduk menjalani tes.

Penduduk tidak akan diizinkan meninggalkan rumah sampai mereka menerima hasil tes untuk mencegah infeksi silang.

Baca juga: Jumlah Kematian Kasus Virus Corona Jerman Lampaui 50.000 Orang, Infeksi Mulai Mereda

"Orang-orang yang menjalani tes wajib tinggal di tempat mereka sampai semua orang yang diidentifikasi di daerah tersebut telah menjalani pengujian dan hasil tes dipastikan," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Hong Kong sebelumnya telah menghindari penguncian di kota selama pandemi.

Pemimpin Carrie Lam menyatakan pada Juli 2020, pihak berwenang akan menghindari mengambil tindakan ekstrim kecuali jika tidak ada pilihan lain.

Pembatasan, yang diumumkan pada pukul 4 pagi di Hong Kong, diharapkan berakhir dalam waktu 48 jam, kata pemerintah.

Baca juga: Gedung Putih Perketat Aturan Virus Corona, Dari Gelang Penguji Sampai Meja Berjauhan

Hal itu mengimbau pengusaha untuk menerapkan kebijaksanaan dan menghindari pemotongan gaji karyawan yang telah terpengaruh oleh pembatasan dan mungkin tidak dapat bekerja.

Hong Kong telah melihat total 9.929 infeksi di kota itu, dengan 168 kematian sampai Jumat (22/1/2021).(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved