Berita Aceh Besar
Pria Tanya 'Bahasa Aceh Jeut Droen?' Hingga Videonya Viral Itu Ternyata Kehidupannya Memprihatinkan
Memang rumahnya tidak menjadi korban tanah bergerak di gampong itu, namun kehidupan sang Kadus ini memprihatinkan.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mursal Ismail
Memang rumahnya tidak menjadi korban tanah bergerak di gampong itu, namun kehidupan sang Kadus ini memprihatinkan.
Laporan Asnawi Luwi |Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Tentu masih ingat video tentang seorang pria bertanya "bahasa Aceh jeut droen?" yang viral di media sosial dalam tiga hari ini kan?
Pria itu adalah Mawardi (52), salah satu kepala dusun (Kadus) di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar.
Sebelum dirinya viral, Gampong Lamkleng, dalam beberapa hari ini juga viral karena fenomena alam tanah bergerak hingga tanah amblas mencapai 2 meter di gampong ini sejak 10 Januari 2021.
Pada Sabtu (23/1/2021) Serambinews.com yang kembali datang ke gampong ini juga singgah ke rumah Mawardi.
Memang rumahnya tidak menjadi korban tanah bergerak di gampong itu, namun kehidupan sang Kadus ini memprihatinkan.
Bagaimana tidak, rumah dihuninya tak memiliki WC, sehingga Mawardi yang tinggal bersama istrinya Zuariyah dan lima anak mereka, empat laki-laki dan satu perempuan harus ke toilet umum di gampong ini.
Baca juga: Rizky Febian Diam-Diam Ketemu Teddy Bahas Harta Warisan Lina: Mau Berapapun yang Penting Selesai
"Kadang antrean dengan warga lain," kata Mawardi.
Mereka juga masih menimba air sumur yang ditampung diember, tak ada mesin air untuk menarik air dari sumurnya itu.
Mawardi dan keluarganya juga tak tidur di atas kasur, melainkan hanya di atas tikar yang dibentangkan di lantai semen rumah bantuan sederhana ini.
Mawardi mengaku dirinya sudah 15 tahun menjadi salah satu Kadus di Gampong Lamkleng.
Selain sebagai Kadus, Mawardi mengaku bekerja memelihara empat kerbau dan tiga sapi milik orang lain dengan perjanjian bagi hasil bersama pemilik ternak itu.
Mawardi mengaku sangat berterimakasih jika pemerintah atau pihak donatur bersedia membantunya ternak, sehingga hasilnya lebih banyak karena tak perlu bagi hasil.
Menurutnya, sebagian orang lain ada yang mendapat bantuan ternak dari pemerintah.