Dulu Jokowi Berjanji Stop Impor Daging Sapi Hingga Turunkan Harga, Bagaimana Kenyataannya Sekarang?
"Kalau ke depan Jokowi-JK yang jadi (Presiden dan Wakil Presiden), kita harus berani setop impor pangan, setop impor beras, setop impor daging..."
"Ini karena semua ada mafianya, mafia daging ada, mafia beras, mafia haji, mafia minyak, semua ada. Sebetulnya persoalan ini tidak rumit.
Tapi menjadi rumit karena banyak kepentingan, ada yang ingin dapat uang, dapat komisi, sehingga kita impor-impor. Bocor-bocor," tegas Jokowi.
Mogok pedagang daging sapi
Dikutip dari Harian Kompas, setelah produsen tahu tempe di tiga hari pertama 2021, kali ini giliran pedagang daging sapi yang mogok massal, khususnya di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Baca juga: Hukum Menikahi Anak Perempuan Hasil Hamil di Luar Nikah, Bolehkah Sebut nama Ayah Demi Menutup Aib?
Mereka kompak tidak berjualan selama tiga hari. Aksi digelar sebagai protes pedagang atas tingginya harga daging sapi impor.
Los-los daging di sejumlah pasar tradisional tampak tidak biasa.
Tidak ada daging potongan yang digantung, meja-meja dagangan bersih, timbangan teronggok, tidak terdengar suara golok menghantam talenan kayu, dan riuh transaksi jual beli.
Hanya sebagian pedagang dan pekerja yang bercengkerama, menongkrong santai, atau tiduran.
Harga daging sapi di Jakarta, menurut sejumlah pedagang, terus naik 3-4 bulan terakhir.
Harga beranjak dari Rp 80.000 per kilogram menjadi Rp 120.000 per kg hingga Rp 150.000 per kg pertengahan Januari 2021.
Baca juga: VIRAL Balasan Kek Mawardi saat Ditanya Wartawan Alasan tak Pakai Masker Droen Hana Siet?
Margin yang diperoleh pedagang terus menipis karena harga beli daging sapi terus naik, sementara harga jualnya di tingkat konsumen cenderung stabil.
Stabilitas harga itu, antara lain, terekam di data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional.
Selama September 2020 hingga Januari 2021, misalnya, rata-rata harga daging sapi secara nasional naik tipis (0,8 persen) dari kisaran Rp 118.000 per kg menjadi Rp 119.000 per kg.
Rentang kenaikan lebih tinggi terjadi di DKI Jakarta, yakni dari Rp 126.000 per kg menjadi Rp 129.000 per kg (naik 2,3 persen), serta di Jawa Barat, yakni dari Rp 121.000 per kg menjadi Rp 125.000 per kg (naik 3,3 persen) selama periode itu.
Istana turun tangan