Tanah Bergerak

Air dan Lumpur Keluar dari Bagian Bawah Tanah Bergerak di Kuta Cot Glie, Aceh Besar

"Air campur lumpur yang keluar tersebut menunjukkan bahwa akumulasi air yang sudah jenuh di dalam tanah pada blok longsoran."

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nasir Nurdin
For Serambinews.com
Puluhan mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan Universitas Syiah Kuala menyerahkan bantuan dan melakukan observasi di lokasi tanah bergerak di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Minggu (25/1/2021) siang. Sesampainya di lokasi, mereka dijamu dengan makan bubur oleh ibu-ibu pengungsi. 

"Suasananya benar-benar bersahabat. Kami juga menyerahkan bantuan kepada para pengungsi," kata Nazli.

Sementara itu, Keuchick Lamkleng, Muhammad Fajri, mengakui bahwa rekahan tanah bergerak di Gampong  Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, semakin meluas.

"Saat ini tanah amblas 40 sentimeter dan kini tanah bergerak dengan kedalaman mencapai 4,40 meter," ujar Keuchick Lamkleng, Muhammad Fajri kepada Asnawi Luwi dari Serambinews.com, Minggu  (24/1/2021).

Menurut dia, pergeseran tanah aktif terus terjadi setiap hari. Warga semakin cemas karena belum berakhirnya fenomena geologis tanah bergerak yang telah membentuk rekahan dan retakan tersebut.

Menurut Muhammad Fajri, penyebab terjadinya pergeseran tanah belum disimpulkan oleh tim baik dari BMKG Mata Ie maupun Tim Prodi Teknik Geologi USK Banda Aceh.

Baca juga: Dishub Kembali Ingatkan Pemilik Usaha tak Meletakkan Plang Larangan Parkir di Depan Toko

Menurut dia, saat ini Tim Teknik Geologi USK Banda Aceh masih terus melakukan penelitian untuk mencari tahu penyebab utama mengapa tanah di Gampong Lamkleng itu terus longsor setiap hari.

Saat ini, katanya, warga di kawasan tanah bergerak itu masih mengungsi di tenda pengungsian sebanyak 18 KK  dari 14 rumah karena ada yang satu rumah dihuni oleh dua KK. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved