Terduga Teroris Aceh Berafiliasi ke ISIS, Kaderisasi Melalui Pengajian Online dan Tatap Muka

Pengamat terorisme di Indonesia, Al Chaidar, mengatakan, lima orang terduga teroris yang dibekuk Detasemen Khusus (Densus) 88

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Terduga Teroris Aceh Berafiliasi ke ISIS, Kaderisasi Melalui Pengajian Online dan Tatap Muka
SERAMBINEWS.COM/IST
Pengamat terorisme Al Chaidar.

"Ada beberapa dokumen yang memperlihatkan bahwa kelompok ini mengembangkan sistem kaderisasi dengan pengajian online dan tatap muka yang serius selain pelatihan amaliyah," ujarnya.

Berdasarkan buku catatan yang ditemukan oleh polisi, berisi pesan ancaman terhadap TNI/Polri, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh. Sebuah pesan yang sangat bersahaja yang tidak mau disampaikan dalam bentuk dakwah.

Jaringan kelompok ini juga berencana untuk melakukan hijrah ke Afghanistan. Paspor-paspor milik terduga teroris juga ditemukan untuk melaksanakan Hijrah ke Khurasan, Afghanistan. Beberapa buku kajian ISIS dan tauhid serta compact disk dan flash disk yang berisi video dan pesan-pesan media Telegram tentang situasi di Afghanistan.

"Padahal banyak anggota ISIS Khurasan yang sudah ditembak mati oleh Taliban dan ditemukan dalam kondisi cekang dan kaku yang semakin mengukuhkan keyakinan kaum anti khawarij bahwa ISIS adalah batil. Tujuan ke Khurosan (Afghanistan) semakin menguatkan kesimpulan banyak pihak bahwa ISIS difabrikasi oleh Amerika Serikat untuk menyerang Taliban dan sasaran mujahidin lainnya di berbagai negara," jelas Al Chaidar.

Terorisme ISIS katanya, adalah bentuk perang tunggang (proxy war) yang masih konsisten dipraktekkan oleh AS hingga hari ini untuk menghindari keterlibatan langsung tangan-tangan tentara mereka di berbagai negara.

Terakhir, juga berhasil diamankan 3 HP android dan 3 ponsel biasa berbagai merek yang digunakan terduga teroris untuk berkomunikasi dengan jaringan dan kelompok teror lainnya. Kelompok ini masih saja menggunakan aplikasi Telegram dan mendokumentasikan kegiatan mereka dalam bentuk foto selfi dan video i’dad  (latihan fisik persiapan aksi teror).

"Secara netnografi, kelompok teroris hanyalah korban pengguna yang tidak bisa membedakan mana aplikasi komunikasi interaktif yang aman dan  tidak," sebut Al Chaidar.

Anomali lain dari kelompok teroris ini adalah terdapatnya salah satu yang ditangkap berinisial SB alias Abu Fatih yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS). "Kelompok teroris khawarij yang berideologi Wahabi Takfiri ini bahkan sebelumnya mengkafirkan PNS dan menfatwakan PNS tempatnya nanti di neraka. Apakah ada dispensasi khusus untuk PNS di negeri syariat?," pungkas Al Chaidar.

Diberitakan sebelumnya, penangkapan dua terduga teroris di Kota Langsa oleh Densus 88 Antiteror pada Kamis (21/1/2021) ternyata merupakan rangkaian dari penangkapan yang dilakukan di Aceh dalam beberapa hari terakhir. Sebelum di Langsa, Densus lebih dulu menciduk tiga orang di Banda Aceh dan Aceh Besar di lokasi terpisah.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy dalam konferensi pers di Mapolda Aceh, kemarin mengatakan, total terduga teroris yang diamankan Densus 88 di Aceh adalah sebanyak lima orang. Ia menyebutkan, kelima terduga itu berencana melancarkan aksi teror di Aceh. “Mereka ini rencana akan melakukan aksi teror di wilayah Aceh,” kata Kombes Pol Winardy.(dan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved