Breaking News

Update Corona di Aceh Barat Daya

Abdya Tetapkan 15 Titik Lokasi Suntik Vaksin Covid-19, Ini Kriteria Warga tak Mendapat Vaksinasi

Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya (Dinkes Abdya), telah menetapkan 15 titik lokasi pelaksanaan suntik vaksin Sinovac yang akan digunakan untuk

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya, Safliati SST MKes. 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE- Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya (Dinkes Abdya), telah menetapkan 15 titik lokasi pelaksanaan suntik vaksin Sinovac yang akan digunakan untuk vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Kepala Dinkes Abdya, Safliati SST MKes kepada Serambinews.com, Selasa (26/1/2021) menjelaskan, 15 titik lokasi suntik vaksin Sinovac, terdiri dari 13 lokasi puskesmas tersebar dalam sembilan kecamatan, Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) dan Klinik Kesehatan Polres setempat.

Adapun kapan dimulai pelaksanaan suntik vaksin produksi Sinovac Life Sciences Co Ltd Cina dan PT Bio Farma (Persero) itu, belum diketahui secara pasti hingga sekarang ini.

“Informasi awal, vaksin akan didistribusikan ke Abdya pada pertengahan Februari. Apakah mulai saat itu segera dilakukan vaksinasi terhadap sasaran, sejauh ini belum ada petunjuk untuk itu,” kata Safliati.

“Tempat dosis vaksin tersebut sudah kita siapkan di Dinkes, sebelum didistribusikan ke puskesmas kecamatan-kecamatan,” katanya.

Baca juga: Aduh! Pemkab Aceh Tengah Tiadakan Pacuan Kuda Tahun Ini Gara-gara Pandemi, Ini Ajang Penggantinya

Dinkes Abdya telah mempersiapkan during atau tenaga medis yang akan melaksanakan tugas vaksinasi serta persiapan sasaran atau penerima vaksin Covid-19.

Menyangkut ketersediaan  tenaga kesehatan (nakes) untuk melaksanakan tugas vaksinasi di 13 puskesmas di Kabupaten Abdya, Safliati menjelaskan, tenaga vaksinasi (during) sudah tersedia satu orang di setiap puskesmas, dan mereka memang telah mengikuti pelatihan imunisasi, disamping tenaga vaksinasi yang ada di Dinkes Abdya, nakes di RSUTP dan Klinik Kesehatan Polres Abdya.

Safliati juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Abdya menjelaskan, berdasarkan data  awal yang diperoleh dari Dinkes Provinsi Aceh bahwa Kabupaten Abdya mendapat alokasi 2.920 dosis vaksin Sinovac untuk tahap pertama.

Masih berdasarkan data yang diberikan Dinkes Aceh itu bahwa sasaran prioritas penerima vaksin adalah tenaga kesehatan (nakes) sejumlah 1.437 orang.

Kemudian, tenaga pelayanan publik, yaitu Pimpinan Aparatrur Sipil Negara (ASN) dan TNI/Polri, masyarakat yang rentan serta pelaku ekonomi essensial dan kelompok masyarakat lainnya.

Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi berumur 18 sampai 59 tahun, namun terlebih dahulu dilakukan screening. Sebab, ada 16 kriteria yang tidak mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Siapa saja mereka?  Pertama, mereka yang pernah terkonfirmasi menderita Covid-19.

Selanjutnya, mereka yang hamil atau menyusui, Gejala Ispa seperti batuk/pilek/sesak napas dalam 7 hari terakhir,

Baca juga: BNNK Laporkan Hasil Tes Urine Dadakan 36 Pejabat Baru ke Bupati Gayo Lues, Begini Respon M Amru

Kontak erat/Suspek/konfirmasi/sedang dalam perawatan karena penyakit Covid-19, Memiliki riwayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak dan kemerahan setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya,

Mendapatkan terapi aktif jangka panjang  terhadap penyakit kelainan darah, Menderita penyakit jantung (gagal jantung/penyakit jantung coroner),

Menderita penyakit autoimun sistemik (sle/lupus, sjogren, vaskulis dan autoimun lainnya),

Menderita penyakit ginjal (penyakit ginjal kronis/sedang menjalani hemodialysis/dialysis peretonial/tranplantasi ginjal/sidroma nefrotik dengan kortikosteroid),

Menderita penyakit reumatik autoimun/rhematoid arthritis, Menderita penyakit saluran pencernaan kronis, Menderita penyakit hepertiroid/hipotiroid karena autoimun, Menderita penyakit kanker, kelainan darah, imunokompromais/defisiensi imun dan penerima produk darah/tranfusi,

Menderita penyakit diabetes melitus, Menderita HIV, dan Memiliki penyakit paru (Asma, PPOK, TBC).

Kembali ke Zona Oranye, Sementara itu,  Kabupaten Abdya yang sempat bertahan dalam kelompok zona kuning atau daerah risiko rendah penyebaran Covid-19 selama tiga bulan terakhir, kembali menjadi zona oranye atau zona risiko sedang sejak 25 Januari 2021.

Padahal, daerah dengan jumlah penduduk sekitar 150 ribu jiwa tersebut tidak terjadi penambahan kasus baru warga yang terkonfirmasi Positif Covid-19.

Kepala Dinkes Abdya, Safliati SST MKes dihubungi Serambinews.com, Selasa (26/1/2021) membenarkan hal itu. Kabupaten Abdya tidak masuk lagi zona kuning atau  kembali menjadi orange terungkap dalam paparan dr H Taqwallah MKes (Satgas Percepatan Penanganan Aceh melalui Video Telekonference (Vidcon), Senin (25/1/2020).

Kabupaten Abdya masuk zona oranye bersama 21 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Aceh. “Satu-satunya kabupaten menyandang zona kuning adalah Agara (Aceh Tenggara),” katanya.

Safliati mengaku telah bertanya ke Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh soal Kabupaten Abdya tidak masuk lagi zona kuning. Padahal, kawasan sembilan wilayah kecamatan tersebut tidak terjadi penambahan kasus baru warga yang terkonfirmasi Covid-19 sekitar tiga bulan.

Jawaban yang diperoleh bahwa perubahan status zona Covid-19 daerah merupakan kewenangan Satgas Pusat dari hasil analisis update data yang dikirim dari daerah-daerah, dan hasil pemantauan pelaksanaan protokol kesehatan (protkes) di daerah bersangkutan.

Baca juga: Abdya Kembali Masuk Zona Oranye Covid-19, Ini Pemicunya

“Meski tak ada penambahan kasus baru Covid-19, sementara ketentuan protkes kurang diterapkan, maka bisa juga  berubah zonanya,” kata Safliati mengutip penjelasan Satgas Covid-19 Aceh.       

Berarti, katanya, perlu dipahami bahwa penilaian zona suatu daerah ada dua. Pertama, kasus warga yang terkonfirmasi Positif Covid-19. Dan, kedua, tingkat kedisiplinan warga menerapkan protkes.

“Dari hasil pemantauan Satgas Pusat, bahwa kita (Abdya) sudah tidak menerapkan protkes seperti dulu lagi, sehingga zona dari kuning (risiko rendah) kembali menjadi zona oranye (risiko sedang),” kata Safliati.

Terkait hal ini, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya kembali mengingatkan semua pihak untuk lebih disiplin menerapkan protkes.

“Dimana saja dan kapal saja, ketentuan 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak) tetap harus dipatuhi. Jika tidak, bukan tak mungkin kembali ditemukan kasus terkonfirmasi positif corona sehingga status berubah lagi menjadi zona merah, ” tegas Safliati.(*)

Baca juga: 154 CPNS Bener Meriah Terima SK, Ini Poin-poin Harapan Bupati Sarkawi

Baca juga: 528 Hektare Sawah di Aceh Tamiang Rusak Diterjang Banjir, Kerugian Petani Capai Rp 6,4 Miliar

Baca juga: PAN Lhokseumawe Siapkan Kader Sendiri Sebagai Balon Wali Kota pada Pilkada 2022

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved