Aduh! Pemkab Aceh Tengah Tiadakan Pacuan Kuda Tahun Ini Gara-gara Pandemi, Ini Ajang Penggantinya

Laporan Mahyadi | Aceh Tengah

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah kembali meniadakan pagelaran even pacuan kuda trasional dalam rangka peringatan Hari Jadi Ke-444 Kota Takengon Tahun 2021, karena pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) belum berakhir.

Selain pacuan kuda, even yang mengundang kumpulan massa seperti pawai budaya juga tidak dilaksanakan pada tahun ini.

Hal itu mengemuka dalam rapat persiapan HUT Kota Takengon yang berlangsung di Oproom Setdakab Aceh Tengah, Selasa (26/1/2021). Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Shabela Abubakar.

Absennya pesta rakyat pacuan kuda tradisional di Aceh Tengah sudah memasuki tahun kedua lantaran adanya pandemi Covid-19.

Padahal, pacuan kuda merupakan agenda rutin yang dilaksanakan dua kali dalam setahun di Kabupatenn Aceh Tengah, yakni saat memperingat HUT Kota Takengon serta memeriahkan HUT RI di bulan Agustus.

Baca juga: Vitalia Sesha Mengaku Kapok di Penjara, Janji Tak Akan Pakai Narkoba Lagi

Baca juga: Santri Asal Bireuen Meninggal di Irigasi Lhok Sandeng Pidie Jaya, Terpeleset Saat Hendak Mandi

Baca juga: Harimau Sumatera Danau Putra Segera Dilepasliarkan di Kawasan TNGL, Begini Kata Kepala BKSDA Aceh

Sebagai gantinya, Pemkab Aceh Tengah merencanakan akan melaksanakan even seni dan olahraga perorangan seperti lomba panahan tingkat regional dan lomba tari guel bagi pelajar.

Juga beberapa kegiatan lainnya yang dipastikan dapat diterapkan jarak sosial dan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Dalam rapat tersebut, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar menyebutkan, peringatan HUT Ke-444 Kota Takengon sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga perlu adanya penyesuaian kegiatan.

“Kita tetap berencana merayakan peringatan Hari Jadi Kota Takengon pada tahun ini, meskipun dalam pelaksanaannya, banyak kegiatan yang harus kita sesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19. Bahkan meniadakan beberapa kegiatan yang selama ini dilakukan,” ujar Shabela.

Dia menerangkan, peringatan HUT Kota Takengon akan tetap dijadikan sebagai momentum untuk menegaskan kembali jati diri adat istiadat Gayo, maupun hal-hal lain yang terkait dengan kekhasan Kota Takengon.

Baca juga: Polisi Akan Olah TKP di Medan Kasus Video Syur Gisel dan Teman Prianya, Ini Jadwalnya

Baca juga: Ekses Harimau Sumatera Terjerat di Aceh Tenggara, Warga Dilarang Pasang Jerat di Kebun

Baca juga: Singkil Siap Jadi Tuan Rumah Pra-PORA

“Saya juga akan menyampaikan pertanggungjawaban saya selaku Reje terhadap rakyat secara adat. Setelah itu, baru kita menuju sidang paripurna di DPRK,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil keputusan rapat sementara, rangkaian kegiatan resmi akan dimulai pada tanggal 17 Februari 2021, yang ditandai dengan penyampaian pertanggungjawaban Reje selaku Ulu Rintah di Lapangan Setdakab Aceh Tengah.

Setelah kegiatan tersebut, dilanjutkan dengan sidang paripurna HUT Kuta Takengon di Gedung DPRK Aceh Tengah.

Malam puncak akan dipusatkan pada kegiatan resepsi di Gedung Olah Seni Takengon.

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Rasa Buah Maja Tidak Sepahit Akhir Kisah Majapahit

Baca juga: Ancam Keselamatan Pengendara, TNI Halau Puluhan Hewan Ternak di Badan Jalan Nasional di Aceh Jaya

Baca juga: Pria Aceh yang Disebut Mirip Shah Rukh Khan Rupanya Asal Pidie, Kini Menetap di Aceh Tengah

Hadir dalam rapat perdana ini, unsur Forkopimda, Plt Sekretaris Daerah, para asisten dan staf ahli, kepala SKPK, kepala sekretariat keistimewaan, serta seluruh Camat dalam wilayah Kabupaten Aceh Tengah.(*)