Berita Pidie

Petani di Pidie Kuras Kantong Beli Pupuk Nonsubsidi, Begini Respon Dewan dan Distanpan

Jatah pupuk subsidi tahun 2021 untuk Kabupaten Pidie sebanyak 14.810 ton, belum terealisasi hingga sekarang.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Saifullah
Serambinews.com
Seorang petani di Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie mengaduk pupuk untuk ditabur pada hamparan areal persawahan, Senin (25/1/2021). 

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Jatah pupuk subsidi tahun 2021 untuk Kabupaten Pidie sebanyak 14.810 ton, belum terealisasi hingga sekarang.

Akibatnya, para petani di Pidie harus rela menguras kantong mereka guna membeli pupuk nonsubsidi dengan harga mahal pada distributor pupuk.

Tercatat, petani harus menghabiskan dana hingga Rp 1 juta untuk menyuburkan tanaman padi mereka pada lahan seluas 1/4 hektare atau 1 naleh.

Terkait kondisi ini, anggota DPRA, Anwar Husen, SPdI, MAP kepada Serambinews.com, Senin (25/1/2021), mengaku, dirinya sangat menyayangkan petani harus membeli pupuk nonsubsidi di tengah pemerintah menyediakan pupuk subsidi.

Sebab, kata politisi Partai Aceh itu, perbandingan harga antara pupuk subsidi dengan pupuk nonsubsidi sangat jauh.

Baca juga: Hadapi Pilkada 2022, Golkar Lhokseumawe Segera Lakukan Poling Balon Wali Kota & Wakil Wali Kota

Baca juga: Pejabat Baru di Gayo Lues Jalani Tes Urine Dadakan Usai Dilantik, Begini Penjelasan BNNK

Baca juga: Kader DPC Gerindra Jaktim Minta Gubernur Anies Mundur, Begini Respon Wagub DKI

Ia menyebutkan, harga pupuk nonsubsidi yang dibeli petani seperti pupuk urea dari Kaltim Rp 285.000 per zak dan Pusri 280.000 per zak. Lalu, pupuk NPK PIM Rp 320.000 dan pupuk Bas Rp 420 ribu per zak.

Sementara harga pupuk subsidi sesuai HET adalah urea Rp 112.500 per zak, ZA Rp 85.000 per zak, SP36 Rp 120 ribu per zak, Phonska-NPK Rp 115.000 per zak, dan Petro Organik Rp 32.000 per zak.

"Pupuk bersubsidi telah mengalami kelangkaan sejak satu bulan terakhir ini. Petani pun harus membeli pupuk nonsubsidi yang harganya tinggi untuk menyuburkan tanaman padi," ujar Anwar Husen.

Ia menyebutkan, Pemkab Pidie hendaknya tidak menutup mata dengan kelangkaan pupuk subsidi tersebut. Padahal, masalah kelangkaan pupuk sudah sering terjadi pada saat musim tanam padi.

"Jika petani menggunakan pupuk nonsubsidi, maka tidak sesuai dengan harga padi yang dibeli murah oleh pemerintah Rp 4.500 per kg," tukasnya.

Baca juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12 Tahun 2021, Simak Info Ini

Baca juga: Simak, Cara Cek Penerima Bantuan Program Indonesia Pintar, Siswa SMP Dapat Rp 750 Ribu

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Hujan Berdampak Banjir di Aceh Jaya, Pidie, Pijay, dan Aceh Besar

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Kadistanpan) Pidie, Sofyan, didampingi Kasi Pupuk dan Pestisida, Nurhayati kepada Serambinews.com, Senin (25/1/2021), mengatakan, kuota pupuk bersubsidi tahun 2021 berjumlah 14.810 ton.

"Isya Allah, Februari 2021, pupuk subsidi akan normal kembali karena telah selesai penebusan. Jadi persoalan adminitrasi karena pergantian tahun," jelasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved