Berita Abdya
Seorang Bocah di Abdya Meninggal karena tak Dapat Pelayanan Maksimal, Ini Penjelasan Kadiskes
"Sampai di rumah sakit, ahamdulillah, kami langsung dilayani. Namun dokter yang menangangi korban, heran dan kaget melihat kondisi korban...
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Nurul Hayati
"Sampai di rumah sakit, ahamdulillah, kami langsung dilayani. Namun dokter yang menangangi korban, heran dan kaget melihat kondisi korban, dan sempat mempertanyakan, kenapa tidak dirujuk pakai ambulans dan memakai oksigen," katanya.
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Pelayanan kesehatan di Puskesmas Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dinilai, sangat mengecewakan.
Pasalnya, Salman, salah seorang warga Payah Kecamatan Manggeng, harus kehilangan anaknya Zaki (6), setelah tidak mendapatkan pelayanan maksimal dari Puskesmas tersebut.
Kejadian itu, berawal saat Salman membawa anaknya berobat ke Puskesmas Manggeng yang mengalami gangguan pernapasan, Senin (25/1/2021) malam sekira Pukul 22.30.
Setiba di Puskesmas, Salman bukan mendapatkan penangan langsung dari petugas, malah mereka diminta agar Zaki dirujuk ke RSUTP.
"Hampir satu jam di Puskesmas, yang ada dipegang tangan, selanjutnya disuruh pergi ke Rumah Sakit Teungku Peukan," ujar Salman orang tua korban didampingi Hirman, perangkat Desa Payah kepada Serambinews.com, Selasa (26/1/2021).
Perintah berobat dari petugas ke rumah sakit, katanya, juga tidak disertai memberikan arahan dan memberikan fasilitas ambulans.
Baca juga: Penganiaya Polisi di Aceh Utara Ditangkap di Lampulo
Sehingga, pihaknya harus menunggu hampir satu jam di Puskesmas tersebut.
"Ambulans ada, tapi tidak difasitasi. Karena tak ada kepastian, terlebih beliau dari keluarga tidak mampu, ayah korban menelepon saya, dan mengajak saya membawa anaknya berobat ke rumah sakit, mengingat kondisi korban sudah membiru," timpal Hirman.
Mendengar permintaan itu, Hirman pun bergegas datang ke Puskesmas Manggeng dan membawa anak ketiga dari Salman itu ke RSUTP.
"Sampai di rumah sakit, ahamdulillah, kami langsung dilayani. Namun dokter yang menangangi korban, heran dan kaget melihat kondisi korban, dan sempat mempertanyakan, kenapa tidak dirujuk pakai ambulans dan memakai oksigen," katanya.
Setelah dijelaskan alasan dirujuk menggunakan mobil pribadi, tambahnya, dokter tersebut sempat marah dan menyebutkan, kondisi korban sangat kritis akibat kekurangan oksigen.
"Tak lama kemudian atau sekira Pukul 02.00, anak Pak Salman pun, meninggal dunia," bebernya.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 4 Efek Buruk Terlalu Banyak Minum Air Kelapa
Atas kejadian itu, Hirman mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan Puskesmas Manggeng dan meminta dinas kesehatan segera mengevaluasi.