Luar Negeri
Pariwisatanya Terpukul, Thailand Persilakan Turis Asing yang Telah Divaksin Berlibur ke Negaranya
Wisatawan yang telah divaksinasi Covid-19 tidak harus menjalankan masa karantina saat memasuki Thailand di bawah skema yang tengah diusulkan.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Dari THB 812,7 miliar (Rp 381 triliun) yang dihasilkan tahun 2020, 41 persen berasal dari turis asing dan 59 persen dari perjalanan domestik.
Baca juga: Di Thailand Ada Cara Antri yang Unik
Baca juga: Belajar dari Desa Kreatif di Thailand
Pihak berwenang ingin perjalanan internasional menyumbang 49 persen dari pendapatan yang menghasilkan keseluruhan THB 1,2 triliun tahun ini.
Itu akan membuat pemulihan pariwisata hingga mencapai THB 2,5 triliun (Rp 1.171 triliun) pada 2022.
Yuthasak mengatakan wisatawan asing sudah bisa melakukan perjalanan ke Thailand pada bulan April 2021 ini.
Sementara wisatawan yang berasal dari China, Jepang, dan Korea Selatan, akan menyusul kemudian karena pemerintah mereka masih melarang perjalanan ke luar negeri.

Yuthasak mengatakan pembicaraan sedang berlangsung dengan mitra industri seperti maskapai penerbangan serta operator pariwisata lainnya untuk menjual berbagai paket all-inclusive.
Meskipun dia tidak merinci, paket tersebut mungkin termasuk asuransi kesehatan dan sertifikasi vaksin bersama dengan perjalanan dan akomodasi biasa.
Baca juga: Ketimbang Malaysia dan Thailand, Turis Tiongkok Pilih Indonesia
Baca juga: Pepaya Bangkok Langka di Pasaran, Madu Laris
Thailand akan mengkampanyekan negara-negara ASEAN lainnya untuk mengadopsi sistem yang sama untuk memudahkan perjalanan di dalam kawasan tersebut tanpa perlu karantina.
Yuthasak mengatakan pandemi covid-19 saat ini dapat merugikan Thailand triliunan Baht pada kuartal pertama tahun 2021, tetapi dia yakin pejabat kesehatan akan segera mengatasinya.
Pejabat kesehatan melaporkan 959 kasus baru yang terinfeksi hari ini pada Selasa (26/1/2021), tertinggi sejak gelombang kedua dimulai bulan lalu.
Sebagian besar dari 937 infeksi lokal ditemukan pada pekerja migran di provinsi Samut Sakorn, pusat gelombang kedua itu bermula. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Kedua Hari Ini, Untuk Umum diperkirakan Mulai Pertengahan Februari
Baca juga: Listyo Sigit Resmi jadi Kapolri Gantikan Idham Azis, Ini Janji dan Program Kapolri Baru
Baca juga: Ambroncius Nababan Jadi Tersangka Kasus Dugaan Rasisme Terhadap Natalius Pigai, Berikut Profilnya