Berita Bener Meriah
Banjir Rusak Tujuh Rumah Warga, BPBD Bener Meriah Turunkan Alat Berat Normalisasi Sungai Dangkal
“Untuk rumah warga yang berdiri di atas aliran sungai sudah kita ratakan, berdasarkan keputusan dari masyarakat setempat agar sungai normal kembali,”
Penulis: Budi Fatria | Editor: Nurul Hayati
“Untuk rumah warga yang berdiri di atas aliran sungai sudah kita ratakan, berdasarkan keputusan dari masyarakat setempat agar sungai normal kembali,” ujarnya.
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bener Meriah, Kamis (28/1/2020) menurunkan satu unit alat berat untuk mengeruk sungai yang mengalami pendangkalan di Kampung Lampahan Induk, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten setempat.
Akibat pendangkalan sungai dan curah hujan tinggi, menyebabkan banjir luapan ke pemukiman warga di kampung tersebut pada, Rabu (27/1/2021) sekira pukul 18.30 WIB.
Dampak dari bencana itu, tujuh rumah warga rusak, tiga di antaranya dalam kondisi rusak berat dan satu bangunan balai pengajian serta pos gardu induk PLN Lampahan rusak ringan.
Kemudian, juga ada beberapa fasilitas umum lainnya yang mengalami kerusakan ringan.
Selain menurunkan alat berat, BPBD Bener Meriah bersama TNI/Polri, SAR, Satpol PP, PMI, masyatakat, relawan, serta dua anggota DPRK yaitu, Syafri Kaharuddin dan Sofyan turun langsung untuk membantu membersihkan rumah warga yang terkena lumpur dan puing-puing sisa banjir.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bener Meriah, Safriadi melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Anwar Sahdi kepada Serambinews.com, Kamis (28/1/2021) mengatakan, pihaknya menurunkan satu alat berat untuk melakukan pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan dan satu armada Damkar.
Baca juga: FOTO - Dua Lelaki Pasangan Liwath (Homoseksual) Dihukum 77 Kali Cambuk di Kota Banda Aceh

BPBD setempat juga dibantu oleh tim gabungan yang ikut terlibat dalam pembersihan lumpur dan rumah warga yang rusak, akibat diterjang banjir tersebut.
Disebutkan, luapan sungai tersebut terjadi karena ada penyumbatan jalur air akibat material yang menumpuk di salah satu rumah warga yang dibangun di atas aliran sungai.
Kemudian juga kata Anwar, ditambah aliran sungai dangkal dan intensitas hujan yang sangat tinggi di wilayah Kabupaten Bener Meriah.
“Untuk rumah warga yang berdiri di atas aliran sungai sudah kita ratakan, berdasarkan keputusan dari masyarakat setempat agar sungai normal kembali,” ujarnya.
Terangnya, untuk sungai yang mengalami pendangkalan juga sudah sudah dilakukan normalisasi sejauh 300 meter.
“Setelah kita lakukan pengerukan, air sungai sudah mengalir dengan lancar,” ungkapnya.
Menurutnya, dampak dari bencana itu, ada tujuh rumah warga yang rusak dan tiga di antaranya rusak parah.