Berita Jakarta

Sebelum Dipulangkan ke Aceh, 28 Nelayan Aceh Jalani Isolasi dan Uji Swab di Jakarta

"Mereka akan dikarantina selama lima hari. Setelah itu baru dipulangkan ke Aceh, usai dipastikan bebas dari Covid-19," jelas dia.  

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Nurul Hayati
Dok BPPA Jakarta
Nelayan Aceh tiba di Jakarta dari India 

"Mereka akan dikarantina selama lima hari. Setelah itu baru dipulangkan ke Aceh, usai dipastikan bebas dari Covid-19," jelas dia. 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 28 nelayan Aceh yang ditangkap di India, harus menjalani isolasi dan uji swab di salah satu hotel di Jakarta.

28 nelayan Aceh yang tertangkap di India, akibat melanggar wilayah teritorial negara itu, berhasil dibebaskan berkat kerja sama Pemerintah Aceh, KBRI, Kementerian Luar Negeri RI, dan sejumlah pihak lainnya.

Mereka tiba di Jakarta, Sabtu (30/1/2021) dini hari.

Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, Almuniza Kamal mengatakan,  untuk sementara, ke-28 nelayan tersebut terlebih dahulu diinapkan di hotel Mercure Gatot Subroto.

Guna menjalani proses karantina, sekaligus dilakukan swab untuk menghindari terjangkitnya Covid-19. 

"Mereka akan dikarantina selama lima hari. Setelah itu baru dipulangkan ke Aceh, usai dipastikan bebas dari Covid-19," jelas dia. 

Baca juga: Nelayan Aceh Dibebaskan Berkat Kerjasama Pemerintah dan Banyak Pihak,Sebut Perlu Edukasi Tapal Batas

Para nelayan Aceh itu tiba di Jakarta Sabtu (30/1/2021) dini hari, setelah menjalani penahanan selama 11 bulan di India.

Nelayan asal Aceh itu  ditangkap oleh Pemerintah India, karena melanggar batas teritorial.

Mereka ditangkap pada jarak 55 mil laut dari daratan Pulau Nikobar oleh polisi pengawal pesisir Pantai India Durgabai Deshmukh, 3 Maret 2020 lalu, ketika melaut dengan kapal KM BST 45

Almuniza mengatakan, sepanjang 2020 hingga saat ini, tercatat 160-an nelayan Aceh yang menyalahi toritori kelautan negara lain.

Sehingga, mereka harus mendapat saksi penahan oleh otoritas setempat, seperti di Myanmar, Thailand, dan India. 

Baca juga: 28 Nelayan Aceh yang Sempat Ditahan 11 Bulan di India, Hari Ini Tiba di Jakarta

Atas bantuan tersebut,  salah seorang nelayan, Mansur Mustafa (52) asal Trienggadeng, Pidie Jaya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mengupayakan kebebasan mereka di India.

Sujud syukur pun tak dapat dibendung oleh Mustafa.

Nampak dari wajahnya yang ceria, meski terlihat kelelahan selama perjalanan. 

Mustafa menceritakan, selama ditahan pihak berwajib di India, mereka diperlakukan secara baik dan dispilin.

Mereka juga tidak kekurangan makanan selama di sana.

Dia juga menyampaikan, bahwa di perairan laut Aceh tidak lagi terdapat banyak ikan.

Namun, di daerah dirinya bersama 28 nelayan Aceh itu ditangkap, ikan masih banyak.

Namun, itulah awal dari penangkapan mereka oleh otoritas setempat. 

Dia juga menyampaikan, ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang memudahkan kepulangan mereka. 

"Intinya saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, terutama kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, KBRI Indonesia di India, Pemerintah Aceh, serta pihak lainnya yang telah mengupayakan kebebasan kami," ujarnya. (*)

Baca juga: 28 Nelayan Aceh yang Sempat Ditahan 11 Bulan di India, Hari Ini Tiba di Jakarta

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved