Internasional
Polisi India Tuduh Jurnalis Top Hasut Kekerasan Para Petani di New Delhi
Polisi India mendakwa politisi partai oposisi terkemuka Shashi Tharoor dan enam jurnalis top atas tuduhan penghasutan dan niat jahat.
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Polisi India mendakwa politisi partai oposisi terkemuka Shashi Tharoor dan enam jurnalis top atas tuduhan penghasutan dan niat jahat.
Sehingga, menyebabkan kerusuhan skala besar di New Delhi pada 26 Januari ketika para petani melakukan kekerasan yang menyebabkan kematian satu pengunjuk rasa dan melukai ratusan lainnya .
Dilansir The Independent, MInggu (31/1/2021), mantan diplomat dan politisi PBB, Tharoor, dan jurnalis senior.
Termasuk pembawa berita India Today, Rajdeep Sardesai, telah dihukum karena tweet dan pengumuman mereka.
Dengan tuduhan seorang pria telah meninggal selama pawai traktor di New Delhi pada Hari Republik, sebenarnya adalah tembakan.
Polisi membantah keras klaim tersebut, dengan mengatakan bahwa pria itu meninggal karena traktor yang dikendarainya terguling setelah menabrak barikade.
Baca juga: PBB Minta India Bebaskan Pengusaha Inggris, Dituduh Menyuap Pejabat Atas Pembelian Helikopter
Tindakan terbaru oleh polisi datang ketika tindakan keras berlanjut terhadap para demonstran.
Mereka memisahkan diri dari rute yang telah disetujui sebelumnya untuk melakukan protes di berbagai tempat di kota.
Termasuk di monumen bersejarah Benteng Merah.
Mereka menerobos barikade, bentrok dengan polisi, menyerang dengan berjalan kaki, menunggang kuda dan dengan traktor, dan mengacungkan senjata tajam ke jantung ibu kota.
Bahkan ketika personel keamanan melemparkan bom gas air mata dan menggunakan tongkat pemukul.
Sebanyak 394 personel polisi terluka dalam kekerasan tersebut.
Baca juga: Para Petani Kembali ke Kamp Setelah Menyerbu Ibu Kota India
Polisi Delhi telah mengklaim bahwa pria yang diidentifikasi bernama Navneet Singh, meninggal setelah kehilangan kendali atas traktornya yang terbalik.
Namun, para petani membantah klaim tersebut dengan mengatakan pria itu tewas terkena tembakan polisi.
Bahkan ketika polisi merilis rekaman CCTV yang menunjukkan traktor milik petani yang meninggal terjatuh.
Laporan post mortem dilaporkan juga mengesampingkan cedera peluru.
Dikatakan bahwa Singh meninggal karena cedera berat di atas sisi kiri tengkoraknya.
Laporan Informasi Pertama (FIR), suatu bentuk lembar tuntutan awal diajukan oleh polisi negara bagian Uttar Pradesh terhadap delapan orang.
Berdasarkan pengaduan seorang penduduk, Arpit Mishra (35) pada Kamis (28/1/2021).
Baca juga: Ini Nama dan Asal 28 Nelayan Aceh yang Tiba di Jakarta Setelah Ditahan 11 Bulan di India
FIR mengatakan tertuduh mempublikasikan informasi palsu sebagai bagian dari konspirasi terencana, sehingga dapat membahayakan keselamatan nasional.
"Orang-orang ini sengaja membuat pernyataan jahat, ofensif, menyesatkan dan provokatif, dan men-tweet ... bahwa polisi membunuh seorang pengemudi traktor yang memprotes," katanya.(*)