Gembira dan Rayakan Penangkapan Aung San Suu Kyi, Muslim Rohingya: Dia Orang yang Mendukung Genosida
Umat Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh, merayakan momen saat Aung San Suu Kyi
Meski Bangladesh dan Myanmar sudah membuat kesepakatan tentang pemulangan pengungsi, sampai sekarang belum ada yang kembali.
Bangladesh lalu meminta Myanmar meningkatkan proses repatriasi dengan serius.
Sementara itu Kompas TV melaporkan, Komandan tertinggi militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing akhirnya buka suara dan memberikan pernyataan pertama hari Selasa, (02/02/2021) setelah menggulingkan Aung San Suu Kyi dan jajarannya dari pemerintahan Myanmar, demikian dilansir Channel News Asia (03/02/2021).
• VIRAL Ayah Bingung Atas Hadiah dalam Kotak Kecil, Keluar Rumah Ternyata Ada Hadiah Besar Menanti
• Gugatan Cerai Rohimah Dikabulkan, Kiwil: Gak Mungkin Gue Jomblo, Stok Masih Banyak
Pernyataan itu muncul bersamaan dengan keputusan Amerika Serikat bahwa yang terjadi di Myanmar sejatinya adalah sebuah kudeta atau penggulingan pemerintahan.
Sejak Senin, (01/02/2021), kekuasaan berpindah kepada militer dan Jenderal Min Aung Hlaing diberikan kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
Pada pernyataan publik pertamanya sejak kudeta, Jenderal Hlaing mengatakan pengambilalihan oleh militer itu “sejalan dengan hukum” setelah pemerintah dianggap gagal menindaklanjuti berbagai keluhan kecurangan pemilu.
“Setelah sedemikan banyak permintaan, cara ini akhirnya tidak bisa dihindari negara ini dan itulah kenapa kami harus memilih (cara) ini,” kata Hlaing.
Ia menilai bahwa dalam 3 bulan telah terjadi kecurangan pemilu yang dimenangkan oleh NLD. (Kompas.com/Kompas TV)
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul Alasan Muslim Rohingya Gembira Myanmar Kudeta, Penangkapan Aung San Suu Kyi Dirayakan: Dia Orang yang Mendukung Genosida