Tragedi Arakundo
Hari Ini, 22 Tahun Lalu, Pembantaian & Pembuangan Mayat di Arakundo, Berawal Dakwah 'Aceh Merdeka'
Tepatnya 3 Februari 1999 lalu, ada banyak darah segar dari rakyat sipil yang bercucuran akibat tragedi pembantaian yang terjadi di kawasan Idi Cut, Ac
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
Tepatnya 3 Februari 1999 lalu, ada banyak darah segar dari rakyat sipil yang bercucuran akibat tragedi pembantaian yang terjadi di kawasan Idi Cut, Aceh Timur.
SERAMBINEWS.COM - Pada hari ini, Rabu (3/2/2021), masyarakat Aceh mengenang dua peristiwa kelam yang terjadi pada tahun 1999 silam.
Tepatnya 3 Februari 1999 lalu, ada banyak darah segar dari rakyat sipil yang bercucuran akibat tragedi pembantaian yang terjadi di kawasan Idi Cut, Aceh Timur.
Usai pembantaian itu, keesokan paginya, warga dikejutkan dengan lumuran darah segar membasahi besi-besi jembatan lama Sungai Arakundo, di lintasan jalan negara, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur.
Belakangan diketahui, darah segar itu bersumber dari mayat yang dibantai dalam tragedi Idi Cut yang kemudian dibuang ke Sungai Arakundo.
Peristiwa ini pun dikenal dengan sebutan 'Tragedi Arakundo'.
Sebuah artikel dalam Arsip Harian Serambi Indonesia edisi bulan 4 Februari 1999 telah menceritakan bagaimana peristiwa memilukan itu terjadi.
Harian Serambi Indonesia yang terbit delapan halaman itu menjadikan tragedi ini sebagai headline halaman pertama.
Pada hari ini, Rabu (3/2/2021), artikel ini kembali kami turunkan untuk mengenang 22 tahun peristiwa kelam tersebut, sekaligus menjadi catatan sejarah bagi generasi kedepannya.
• Bareskrim Polri Tangkap Zaim Saidi Pendiri Pasar Muamalah, Sempat Pamit dan Mohon Doa di Instagram
• Bukannya Ditolong, Warga Ramai-ramai Menjarah Telur dari Truk yang Terguling
Dalam berita Harian Serambi Indonesia edisi 4 Februari 1999, artikel ini terbit dengan judul asli Idi Cut Berdarah.
Idi Cut Berdarah
SERAMBI-IDI Beberapa warga sipil tewas dan luka-luka kena tembak serta lemparan batu ketika terjadi pembubaran massa seusai "Dakwah Aceh Merdeka" di kawasan Idi Cut, Aceh Timur, Rabu 3 Februari 1999 dinihari.
Dakwah itu sendiri dikabarkan berlangsung Selasa malam hingga pukul 24.00 WIB, menghadirkan sejumlah penceramah.
Polisi menangkap 51 orang yang diduga terlibat aksi tersebut.
Korban yang luka-luka dirawat di RSU Lhokseumawe, RSU Langsa, dan tempat-tempat lainnya yang tak diketahui.