Viral Medsos
KISAH di Balik Viralnya Konten Jalan Buntu Berujung ke Kuburan, Berawal dari Eksperimen Sosial
Dalam video-videonya, Dani mengingatkan orang yang lewat bahwa jalan tersebut buntu.
“Ini kan masih kalau orang lihat kan masih terpencil. Ya setidaknya mengenalkan daerah sini, kenapa tidak. Selama tidak menggangu kenyamanan,” tambahnya.
Selama proses riset, Dani pun menemukan banyak situs bersejarah di sekitar lokasi tempatnya tinggal.
Baginya, proses riset sebelum membuat video jalan buntu sangat menyenangkan.
Dani pun meminta izin kepada orang-orang yang ia rekam.
Ia ingin videonya yang tayang telah memiliki izin dari orang-orang yang ia rekam.
“Kalau saya ambil video di sini, penjaga saya nunggu di ujung jalan sana. Penjaga rumah saya nanti akan berhentikan orang yang lewat tadi. Saya bilang ‘Bu Pak, tadi saya ambil videonya tidak apa-apa di posting?’,” ujar Dani.
Ia lalu menjelaskan perihal pengambilan video jalan buntu. Dani menjelaskan bahwa videonya akan diunggah ke media sosial dengan nilai hiburan dan edukasi.
Masyarakat tak percaya imbauan
Selama membuat eksperimen sosial, Dani menemukan banyak orang yang tak percaya imbauan terkait jalan buntu.
Hampir 90 persen dari total orang yang ia tegur selama pembuatan video, tak percaya bahwa jalan yang mereka lewati adalah jalan buntu.
“Enggak tahu mungkin tingkat kepercayaan masyarakat sekarang mungkin sudah berkurang, saya kurang tahu.
Tapi ada yang percaya. Kebanyakan orang enggak percaya,” kata Dani. Mereka yang tak percaya kebanyakan cuek.
Dani berpikir mungkin ketidakpercayaan orang-orang karena tak mengenal dirinya.
“Iya cuek. Mungkin enggak kenal juga sama saya. Apalagi di sini daerahnya sepi jadi takut mau berhenti kan takut jadi lebih baik langsung jalan. Banyak faktor,” tambah Dani.
Setiap hari hampir lima orang yang lewat ke jalan buntu.