Internasional

Kremlin Bungkam Pendukung Alexei Navalny, Demonstrasi Tanpa Izin

Pemerintah Rusia, Kamis (4/2/2021) mengatakan telah membungkam ribuan demonstran pendukung Alexei Navaly.

Editor: M Nur Pakar
AP
Para demonstran pendukung pemimpin oposisi Alexei Navalny yang ditahan berjalan dikawal oleh polisi di St. Petersburg, Rusia pada Minggu (31/1/2021). 

SERAMBINEWS.COM, MOKSOW - Pemerintah Rusia, Kamis (4/2/2021) mengatakan telah membungkam ribuan demonstran pendukung Alexei Navaly.

Itu menjadi tanggapan keras terhadap demonstran dan dengan keras menolak kritik Barat.

Ditanya tentang perlakuan kasar terhadap ribuan tahanan, banyak di antaranya menghabiskan waktu berjam-jam di bus polisi dan ditempatkan di sel yang penuh sesak.

Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan mereka harus memikul tanggung jawab untuk bergabung dalam protes yang tidak sah, seperti dilansir AP, Kamis (4/2/2021).

“Situasi ini tidak diprovokasi oleh penegak hukum, melainkan diprovokasi oleh peserta dalam tindakan tidak berizin,” kata Peskov dalam panggilan telepon dengan wartawan.

Rusia Tolak Seruan AS dan Eropa, Pembebasan Pemimpin Oposisi Alexei Navalny

Protes besar-besaran meletus setelah Navalny, seorang juru kampanye antikorupsi berusia 44 tahun yang merupakan musuh politik paling gigih Putin, ditangkap pada 17 Januari 2021.

Setelah kembali dari masa pemulihannya selama lima bulan di Jerman dari keracunan zat saraf, yang telah ia tuduhkan.

Kremlin menyangkal keterlibatan apapun, bahkan mengklaim mereka tidak memiliki bukti bahwa dia diracun meskipun telah diuji oleh beberapa laboratorium Eropa.

Pengadilan Moskow telah memerintahkan Navalny untuk dipenjara selama dua tahun delapan bulan.

Dia melanggar persyaratan masa percobaannya saat memulihkan diri di Jerman, sebuah keputusan yang menyebabkan kemarahan internasional dan memicu protes baru di Moskow dan St. Petersburg.

Uni Eropa Sepakat Kecam Rusia, Segera Bebaskan Pemimpin Oposisi Alexei Navalny

Setelah penangkapan Navalny, pihak berwenang juga bergerak cepat untuk membungkam dan mengisolasi sekutunya.

Pekan lalu, pengadilan Moskow menempatkan saudaranya, Oleg, rekan utama Lyubov Sobol, dan beberapa sekutu utama lainnya dalam tahanan rumah selama dua bulan.

Tindakan itu sebagai bagian dari penyelidikan kriminal atas dugaan pelanggaran pembatasan virus Corona selama protes.

Pada Kamis (4/2/2021), Sobol secara resmi didakwa dengan tuduhan menghasut melanggar peraturan sanitasi dengan mengorganisir protes.

Polisi Rusia Tangkap 3.000 Lebih Demonstran, Tuntut Pembebasan Pemimpin Oposisi Alexei Navalny

Protes telah menyebar di 11 zona waktu Rusia selama dua akhir pekan terakhir.

Menarik puluhan ribu orang dalam unjuk rasa ketidakpuasan terbesar dengan pemerintahan Putin selama bertahun-tahun.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved