Internasional

Negara Teluk Arab Luncurkan Pembatasan Baru, Khawatirkan Virus Corona Muncul Kembali

Negara-negara Teluk Arab pada Kamis (4/2/2021) meluncurkan pembatasan baru atas kekhawatiran virus Corona akan muncul kembali di negara mereka.

Editor: M Nur Pakar
Foto: Saudi Press Agency
Warga Qatar mendapat sambungat hangat dari polisi perbatasan Arab Saudi-Qatar pada Sabtu (9/1/2021). 

SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Negara-negara Teluk Arab pada Kamis (4/2/2021) meluncurkan pembatasan baru atas kekhawatiran virus Corona akan muncul kembali di negara mereka.

Dengan populasi termasuk sebagian besar pekerja asing muda dan sehat, banyak negara Teluk telah menghindari angka kematian yang lebih tinggi yang terlihat di tempat lain di seluruh dunia.

Namun, jumlah kasus yang dilaporkan tampaknya meningkat sejak Tahun Baru, yang memicu kekhawatiran.

Karena beberapa negara kawasan memiliki tingkat vaksinasi per kapita tertinggi di dunia.

Dilansir AP, Kamis (4/2/2021), di Arab Saudi, di mana pihak berwenang telah melarang perjalanan ke kerajaan dari 20 negara, termasuk AS.

Para pejabat juga memerintahkan semua pernikahan dan pesta ditangguhkan.

Saudi Larang Masuk Warga Indonesia dan 19 Negara Lain, Untuk Tekan Laju Pertumbuhan Covid-19

Saudi menutup semua pusat perbelanjaan, pusat kebugaran dan lokasi lainnya selama 10 hari, serta tempat makan dalam ruangan.

Pihak berwenang memperingatkan tindakan baru itu dapat diperpanjang.

Kerajaan juga memerintahkan kuburan untuk memastikan pemakaman di tepi kuburan memiliki jarak 100 meter (328 kaki) di antara mereka.

Badan Pers Saudi yang dikelola pemerintah menyalahkan prosedur baru tersebut pada munculnya indikator peningkatan kurva epidemi di beberapa wilayah Arab Saudi.

AS Tunda Penjualan Senjata Canggih Diprakarsai Donald Trump, Baik ke UEA Maupun Arab Saudi

Disebabkan oleh lemahnya implementasi tindakan pencegahan dan pencegahan serta protokol yang disetujui.

Arab Saudi mengalami puncak kasus virus Corona pada Juni 2020.

Kerajaan membuat jumlah kasus yang dilaporkan harian itu turun di bawah 100 pada awal Januari 2021.

Tetapi melaporkan lebih dari 300 kasus pada Rabu (3/2/2021) saja, menurut statistik pemerintah.

Secara keseluruhan, kerajaan telah melaporkan lebih dari 368.000 kasus COVID-19, dengan 6.380 kematian.

Riyadh akan Jadi Salah Satu Kota Terkaya Dunia, Putra Mahkota Saudi Siap Wujudkan Ambisinya

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved