Kesehatan

Penting Bagi Ibu Menyusui yang Ingin Ber-KB, Ini Pil tak Disarankan Serta yang Diperbolehkan

Ibu yang sedang menyusui, kata dia, tidak disarankan untuk mengonsumsi pil KB jenis ini untuk program penundaan kehamilan selanjutnya.

Editor: Mursal Ismail
Thinkstockphotos
Ilustrasi 

Sedangkan saat ini, banyak rumah sakit yang turut membantu menangani pasien virus corona (Covid-19) lantaran makin terbatasnya fasilitas penanganan yang disediakan pemerintah bagi pasien Covid-19.

Selanjutnya, terkait perempuan maupun kaum ibu yang memiliki riwayat penyakit berat, seperti diabetes melitus hingga kanker payudara, ia tidak menyarankan mereka menggunakan kontrasepsi hormonal.

"Kalau misalnya ada beberapa penyakit berat, misalkan ada yang diabetes melitus, riwayat tumor terutama tumor pada payudara misalnya, itu memang tidak disarankan menggunakan kontrasepsi hormonal," kata Bambang.

Kendati demikian, jika kondisi penyakit mereka masih terkendali, konsumsi pil KB dinilai cukup aman.

Terlebih jika pil KB yang dikonsumsi ini hanya mengandung hormon progesteron saja.

"Namun tidak semuanya berbahaya, misalnya kalau hipertensinya terkontrol, kemudian kalaupun ada kadar gula tinggi tapi kadar gulanya terkontrol, itu saya kira tidak masalah untuk menggunakan pil KB, apalagi kontrasepsi yang hanya progesteron itu saja, jadi silakan," kata Bambang.

Pil KB, kata dia, memiliki efektivitas yang tidak kalah dengan metode kontrasepsi lainnya.

Selain itu, bagi orang yang mengikuti program Keluarga Berencana (Akseptor), mengkonsumsi pil KB turut mengurangi risiko mereka terpapar Covid-19.

Karena akseptor tidak harus mengunjungi faskes di masa pandemi ini.

"Kalau untuk pil KB kontrasepsi itu sangat efektif menurut saya, apalagi di masa pandemi Covid ini kan yang jelas tanpa harus kontak ke rumah sakit, tanpa harus kontak ke tenaga medis langsung," ujar Bambang.

Menurutnya, manfaat pil KB akan terasa efektif dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, jika dikonsumsi secara tepat.

"Akseptor itu bisa langsung mendapatkan pil kontrasepsi itu ya, kalau selama ini sih selama penggunaannya tepat, pil KB itu merupakaan suatu metode yang efektif ya," kata Bambang.

Dokter yang membuka praktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nyi Ageng Serang, Kulon Progo ini bahkan menyebut penggunaan pil KB selama bertahun-tahun tidak akan menimbulkan masalah kesehatan karena minim efek samping.

Tentunya jika akseptor mengkonsumsi pil ini setiap hari sesuai dengan anjuran saat mengikuti program KB.

"Bahkan digunakan berapa tahun pun tidak masalah, asalkan diminum secara teratur setiap hari sesuai anjuran, itu cukup efektif dan efek sampingnya pun termasuk kecil, artinya memungkinkan untuk mengurangi risiko akseptor untuk ke rumah sakit karena adanya keluhan akibat penggunaan pil KB tersebut," kata Bambang.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved