Kisah Siswi SMP di Aceh Rela Jadi Kuli Bangunan Demi Bertahan Hidup, Kini Banjir Bantuan

Gadis bertubuh mungil itu terpaksa melupakan masa-masa indah sekolah layaknya pelajar kebanyakan.

Editor: Amirullah
KOMPAS.COM/MASRIADI SAMBO
Zahra dan ibunya, Lela, di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (5/2/2021)(KOMPAS.COM/MASRIADI SAMBO 

SERAMBINEWS.COM - Zahra, pelajar kelas 3 SMP Negeri 5 Lhokseumawe, terpaksa bekerja sebagai kuli bangunan di Kota Lhokseumawe.

Gadis bertubuh mungil itu terpaksa melupakan masa-masa indah sekolah layaknya pelajar kebanyakan.

Dia harus bekerja membantu kebutuhan hidup orangtua dan tiga saudaranya.

Langka, bagi seorang pekerja wanita menjadi kuli bangunan di Aceh. Zahra membuang rasa malu itu demi bisa melanjutkan hidup.

Dia menetap di gubuk reyot sementara di Desa Uteun Kot, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

Rumahnya sendiri sedang dibangun hasil patungan guru sekolahnya di Desa Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

“Saya sering tidak masuk sekolah. Maka, saya bekerja, ikat besi bangunan rumah, dan lain sebagainya. Terpenting uang harian saya bisa bantu orangtua, sebagian buat sekolah saya dan dua adik. Abang saya sudah tamat SMA satu orang,” katanya.

Di gubuk itu tanpa penerangan listrik. Hidup dengan lampu teplok di kota yang dulu dijuluki petro dollar.

Cerita ini pun viral di media sosial.

Rasa simpati dan empati membawa sejumlah orang turut membantu.

Pihak sekolah membantu rehab rumah Zahra dengan biaya seadanya.

Lela, sang ibu menuturkan dirinya terus bekerja serabutan.

Namun, apa hendak dikata. Rezeki tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya empat buah hatinya.

Ibu tunggal itu pun terus bertahan di gubuk sementara berukuran 3 x 2 meter itu.

Satu ruangan itu dipakai untuk dapur sekaligus ruang tamu. Sangat tidak layak huni.

Berapa Kali Gerhana  Pada Tahun 2021 yang Bisa Disaksikan di Aceh? Ini Hasil Kajian Ilmu Falak

Pergi Sendirian ke Turki, Mutawalli Pinang Edanur Yildiz, Si Gadis Ternyata Pernah ke Aceh

Polisi Periksa Tgk Janggot Sebagai Tersangka Kasus Keributan di Pendopo Bupati

Ibunya jadi buruh cuci

Lela – yang merupakan seorang ibu tunggal – mengatakan ia bekerja serabutan. Setiap hari, dia menjadi buruh cuci. Ia mendatangi rumah ke rumah.

Uang itu digunakan untuk biaya sekolah empat buah hatinya, yakni Zahra kelas 3 SMP, Sucila Iqomah kelas 1 SMP, dan Wahyuda kelas 1 SD.

Anak tertuanya, Ilham Hidayat telah tamat SMA.

Namun, uang hasil pekerjaannya itu tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan biaya anaknya. Untuk itulah anak keduanya, Zahra, memeras keringat demi keluarganya.

Guru-guru patungan bangunkan rumah

Namun, data yang diperoleh Kompas.com, bangunan kayu yang sedang dibangun hasil patungan guru di SMP Negeri 5 Lhokseumawe dibangun di atas tanah milik desa.

Setelah berita ini viral, sejumlah pihak datang membantu ke lokasi.

Salah satunya anggota DPRA Darwati A Gani. Istri mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf itu memberikan sepeda untuk Zahra dan sedikit uang tunai.

Zahra menyebutkan dirinya terpaksa kerap bolos sekolah untuk bekerja sebagai kuli bangunan seperti mengikat besi dan lain sebagainya.

10 Buah Terbaik untuk Melawan Retensi Air atau Penumpukan Air di Jaringan Tubuh

Kisah Cinta Pemuda Jambi Dengan Gadis Turki, Terbang ke Istanbul Sendirian Demi Lamar Pujaan Hati

PLN Beri Listrik Gratis

Manajemen PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Aceh memastikan memberikan listrik gratis untuk rumah Zahra.

Zahra merupakan siswi sekolah menengah pertama (SMP) yang menjadi kuli bangunan di Desa Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh.

Kepastian itu disampaikan Asisten Manajer PLN Aceh Mukhtar Juned saat berkunjung ke rumah Zahra, Senin (8/1/2021).

“Saya diperintahkan Senior Manajer SDM dan Umum PLN Aceh Yoserianto untuk datang ke rumah Zahra. Kami memastikan setelah rumah ini selesai yang dibangun dari swadaya gurunya, maka kita akan berikan listrik gratis,” ujar Mukhtar Juned kepada wartawan.

Selain itu, Mukhtar yang mewakili PLN juga membawa bantuan uang tunai untuk keluarga tersebut. “Kami prihatin dan coba memberikan semampu kami.

Jangan dilihat nilainya, tapi lihatlah komitmen PLN untuk saling membantu,” kata pria yang akrab disapa MJ tersebut.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu kisah ini. Sumbangan rezeki Anda akan sangat bermanfaat, klik di sini untuk donasi.

Sementara itu, Kompas.com menggalang bantuan untuk Zahra dan keluarganya melalui Kitabisa.com.

Apes, Baru Pasok Barang untuk Kios Kelontong, Tempat Usaha Kakek di Lhokseumawe Ini Ludes Terbakar

Berharap bisa sekolah seperti anak lainnya

Dia berharap memiliki rumah permanen di atas nama ibunya sendiri. Sehingga bisa sekolah layaknya anak lainnya.

Gadis ini memiliki dua adik yang masih sekolah dan satu abang yang telah tamat SMA. Berita ini viral di jagat media sosial.

Rasa kemanusiaan kita diketuk untuk membantu generasi ini agar berkembang layaknya anak lainnya di nusantara.

Artikl ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved