Berita Aceh Tamiang
Patroli di Pantai Tamiang, Tim Gabungan Selamatkan 411 Butir Telur Tuntong Laut dari Predator
“Inti dari kegiatan ini tetap untuk menjaga kelesetarian tuntong laut, bagaimanapun hewan ini merupakan ikon Aceh Tamiang yang harus dijaga dari...
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
“Inti dari kegiatan ini tetap untuk menjaga kelesetarian tuntong laut, bagaimanapun hewan ini merupakan ikon Aceh Tamiang yang harus dijaga dari kepunahan,” kata Fahrizal, Rabu (10/2/2021).
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Tim gabungan berhasil menyelamatkan 411 butir telur tuntong laut dari predator, dalam sebuah patroli yang dilakukan di sepanjang pantai ujung Tamiang.
Patroli gabungan yang melibatkan tim dari BKSDA, YSLI, Pokdarwis Pusungkapal, dan Pertamina EP Rantau Field dilakukan sepanjang Jumat (5/2/2021) hingga pagi.
Anggota Pokdarwis Pusungkapal, Fahrizal menjelaskan, patroli menyusuri pantai ini sudah menjadi agenda rutin saat musim telur tiba, tepatnya di awal dan akhir tahun.
Patroli telur dimaksudkan, untuk menyelamatkan telur tuntong (batagur borneoensis) dari predator alami, yaitu babi hutan dan manusia.
“Inti dari kegiatan ini tetap untuk menjaga kelesetarian tuntong laut, bagaimanapun hewan ini merupakan ikon Aceh Tamiang yang harus dijaga dari kepunahan,” kata Fahrizal, Rabu (10/2/2021).
Dia mengatakan, setidaknya hingga minggu keempat Januari sudah didapatkan sekitar 411 butir telur dari hasil patroli yang ditangkarkan di RIT.
• Niat Bela Ganjar Pranowo terkait Soal Ujian Pak Ganjar Tidak Salat, Tsamara Ditertawakan Warganet
"Telur-telur yang berhasil kita dapatkan, kemudian kita tangkarkan di RIT (Rumah Informasi Tuntong) untuk ditetaskan secara alami, baru kita lakukan pendataan yang kemudian kita lepas-liarkan kembali saat umurnya sudah cukup,” lanjutnya.
Menurut data, tuntong laut adalah salah satu dari 331 spesies kura-kura air tawar dan darat di dunia yang saat ini berada dalam status "critically endangered" (IUCN) dan terdaftar dalam Appendiks II "plus zero for wild specimen to trade" dalam konvensi CITES.
Sejak 2013, Yayasan Satucita Lestari Indonesia didukung BKSDA setempat dan PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field melakukan upaya pelestarian tuntong laut, mulai dari penyelamatan secara in-situ hingga kini ditangkarkan secara ex-situ.
Pertamina EP Rantau Field Manager, Totok Parafianto yang ikut serta dalam patroli ini mengatakan, keterlibatan pihaknya sebagai bentuk menjaga lingkungan dan sikap mengedepankan aspek keseimbangan lingkungan dalam menjalankan operasional. (*)