Internasional
Polisi Rusia Brutal, Demonstran Alami Patah Tulang Rusuk Sampai Paru-paru Bocor
Polisi Rusia dituduh bertindak brutal saat berusaha membubarkan demonstran pro pemimpin oposisi Alexei Navalny. Seperti dialami Alexei Borisov
SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Polisi Rusia dituduh bertindak brutal saat berusaha membubarkan demonstran pro pemimpin oposisi Alexei Navalny.
Seperti dialami Alexei Borisov yang didiagnosis dokter memiliki paru-paru bocor, tiga tulang rusuk patah, dan gigi patah.
Dia sempat menghadiri demonstrasi pada 31 Januari 2020 untuk mendukung politisi oposisi Rusia Alexei Navalny.
Sopir truk berusia 42 tahun itu mengatakan terluka oleh polisi yang menahannya setelah dia memimpin pawai di Ryazan tengah, 200 km tenggara Moskow.
Dilansi Reuters, dia meneriakkan kata-kata "Bebaskan AlexeiNavalny" dan slogan menentang Presiden Vladimir Putin.
"Saya berbaring telungkup di lantai mobil polisi dan mulai memukul saya, bahkan tidak bisa melihat berapa banyak mereka," kata Borisov.
Reuters tidak menyaksikan insiden yang dijelaskan Borisov.
• Kremlin Bungkam Pendukung Alexei Navalny, Demonstrasi Tanpa Izin
Tetapi dia memberikan dokumen medis yang mengkonfirmasi luka-lukanya.
Termasuk foto yang menunjukkan dia terbaring di rumah sakit.
Dokumen tidak menunjukkan di mana atau bagaimana dia menderita luka-luka itu.
Ditanya tentang kasusnya, Kementerian Dalam Negeri, yang bertanggung jawab atas polisi pada Rabu (10/2/2021) tidak bersedia berkomentar.
Borisov adalah satu dari lebih dari 11.000 orang yang ditahan dalam beberapa pekan terakhir demonstr4si atas penangkapan dan penahanan Navalny.
OVD-Info, sebuah kelompok non-pemerintah yang memantau penangkapan selama protes massal berupaya mencegah pelanggaran hak asasi manusia dan penganiayaan.
• Rusia Abaikan Seruan Barat, Pemimpin Oposisi Alexei Navalny Tetap Dihukum Penjara
Seorang perwakilan OVD-info mengatakan kelompok itu mengetahui sekitar 116 kasus dugaan kekerasan polisi menyusul protes baru-baru ini.
Mereka khawatir lebih banyak lagi yang tidak melaporkan luka-luka mereka.