Internasional
Ribuan Warga Myanmar Berkumpul di Tokyo, Menentang Kudeta Militer di Negaranya
Aksi penolakan kudeta militer di Myanmar terus berlanjut di dalam negeri, selain berbagai negara di dunia.
Sebagian besar dalam jasa konstruksi dan distribusi, yang menjadi anggota Kamar Dagang dan Industri Jepang di Myanmar.
Di Tokyo, Phyo Wai Kyaw mengatakan dia ingin melakukan semua yang dia bisa sampai Suu Kyi kembali menjadi pemimpin negaranya.
“Saya ingin berjuang tanpa menyerah,” kata pria berusia 28 tahun, yang telah tinggal di Jepang selama empat tahun, mempelajari bisnis.
Dia mengaku khawatir dengan orang tua dan saudara kandungnya di Myanmar.
Dia mengatakan suatu hari dia ingin kembali ke apa yang dia harapkan akan menjadi Myanmar yang lebih demokratis.
Penyelenggara mengatakan mereka merencanakan lebih banyak protes, termasuk pawai melalui pusat kota Tokyo pada hari Minggu (14/2/2021).
Pesan mereka sebagian besar bersifat emosional dan tidak berpusat pada tuntutan tindakan pemerintah Jepang.
• Sempat Diblokir, Akses Internet di Myanmar Kembali Pulih
Myo Gyi, mengenakan rompi "We Love Myanmar" dengan simbol hati, memimpin kerumunan dalam nyanyian saat seorang pria lain memegang speaker musik yang menggelegar.
Myo Gyi mengakui bahwa dia merasa tidak enak dengan begitu banyak orang berkumpul selama pandemi virus corona, yang berarti risiko kesehatan.
"Tapi tidak ada masa depan bagi anak-anak kami di bawah kekuasaan militer," katanya.(*)