Seleb

Tak Terima 'Nih Kita Kepo' Trans TV' Ditegur, Nikita Mirzani Semprot Balik KPI Atas Alasan Ini

Terdapat pula adegan seorang wanita yang menjadikan beberapa tas koleksinya sebagai bantal untuk tidur & uang dolar yang dihambur-hamburkan ke lantai.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
INSTAGRAM NIKITA MIRZANI
Nikita Mirzani 

Terdapat pula adegan seorang wanita yang menjadikan beberapa tas koleksinya sebagai bantal untuk tidur & uang dolar yang dihambur-hamburkan ke lantai.

SERAMBINEWS.COM - Program acara"Nih Kita Kepo" Trans TV baru-baru ini mendapat teguran administratif dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Program kategori reality show yang dipandu Nikita Mirzani dinilai tidak mengidahkan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012 tentang perlindungan terhadap anak dan remaja dalam aspek isi siaran.

Demikian ditegaskan KPI Pusat dalam portal resmi kpi.go.id untuk Trans TV, Selasa (9/2/2021) lalu.

Mendapat teguran tersebut, Nikita Mirzani memberi bantahan kepada pihak KPI.

Menurutnya, masih banyak program-program acara di televisi yang seharusnya ditegur, terutama sinetron.

"Dear @kpipusat saya mau mennayakan knp program saya Nihkitakepo di tegur? Perihal apa yang menjadi fokus permasalahan, sampai harus ada posting d feed Anda?," ungkapnya dalam Insta Story Instagram, Rabu (10/2/2021).

Rizky Febian dan Putri Delina Bahas Lagi Harta Rp 10 Miliar, Teddy Ogah Terima Warisan Lina

Dalam portal resmi KPI, adapun bentuk pelanggaran “Nih Kita Kepo” yakni menampilkan koleksi barang-barang branded dan mewah Indra dan Vanessa berupa topi, kalung, jam tangan, cincin, sepatu, baju dan mobil.

Barang-barang mewah tersebut oleh mereka dipandang sebagai barang yang “murah banget”.

Terdapat pula adegan seorang wanita yang menjadikan beberapa tas koleksinya sebagai bantal untuk tidur dan uang dolar yang dihambur-hamburkan ke lantai.

Menyikapi hal itu, Nikita Mirzani mengaku semua barang-barang yang ditayangkan dalam program "Nih Kita Kepo" sudah mendapat persetujuan dari bintang tamu.

"Cuma krn bilang murah bgt, tas Hermes dijadikan bantal atau uang pun di sebar sebar emang Knp? Itu kan tas koleksi bintang tamu, mau dia bakar juga urusan merekalah, dan semua yang sudah dilakukan atas persetujuan bintang tamu.

Kalau pun takut ada yang meniru perilaku tersebut berarti mereka sudah mampu untuk menjadikan barang-barang mahal mereka untuk dijadikan bantal," lanjut Nikita Mirzani.

Terkait teguran yang dilayangkan KPI, Nikita Mirzani kembali menanyakan kebijakan KPI terkait sinetron yang menurutnya akan lebih berdampak dalam hal peniruan.

Sempat Menyerah dan Udahan di Dunia Musik, Rizky Febian Ungkap Titik Terendah Semasa Hidupnya

"Apa kabarnya Pak sinetron-sinetron yang bisa ditonton sekarang. Apakah anak-anak tidak bisa meniru adegan tersebut? Kenapa kita ga ketemuan aja sih daripada main di sosmed gini," imbuhnya lagi.

Komentar Nikita Mirzani terkait teguran administratif dari KPI Pusat
Komentar Nikita Mirzani terkait teguran administratif dari KPI Pusat (Instagram @nikitamirzanimawardi_172)

Sebelumnya, program "Nih Kita Kepo" mendapat teguran administratif dari pihak KPI Pusat.

Teguran yang dilayangkan melalui surat untuk Trans TV pada Jumat (5/2/2021) lalu.

Mengutip dari laman KPI, Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, menyatakan tayangan "Nih Kita Kepo" sama sekali tidak memberikan pembelajaran yang baik dan bermanfaat terlebih bagi anak dan remaja.

“Di mana sisi positifnya dari tayangan tersebut. Jika gambaran ini dapat memotivasi mestinya dari bagaimana kesuksesan tersebut diperoleh. Bukan cara melebih-lebihkan memamerkannya atau dengan menyebarkan uang-uang tersebut,” katanya kepada kpi.go.id seperti dikutip Serambinews.com.

Selain itu, lanjut Mulyo, Tim Analis KPI Pusat menemukan beberapa pernyataan yang dianggap kurang sensitif terhadap masyarakat kelas bawah.

Di antaranya pernyataan, “..gimana yaa aku tuh bangun pagi suka stres kadang pusing, karena lihat handphone duit masuk ngga abis-abis, pengennya dibelanjain terus..”, “..sekarang gue mau beli mobil lagi nih gabut..” dan “..tuh bebs yaa kalau orang kaya tu yaa ah mau beli berapa pun mah terserah aja yang penting kenikmatan..”. 

Rizky Febian Ungkap Lika-Liku Perjalanan Kehidupan Sang Ayah, Sule Pernah Dibayar Cuma Nasi Kotak

“Dalam muatan tersebut, penjelasan latar belakang profesi sebagai sumber penghasilan hanya disampaikan secara singkat dan sekilas sehingga terkaburkan oleh pernyataan serta sikap keangkuhan.

Dalam kondisi masyarakat yang sedang mengalami kesulitan akibat pandemi, rasanya tayangan ini tidak memiliki empati. Di luar situasi pandemi pun, hal seperti itu bukan menumbuhkan watak dan perilaku yang baik” ujar Mulyo.

Berdasarkan keterangan dalam surat teguran yang telah disampaikan ke Trans TV, program acara berklasifikasi R atau remaja mestinya mengikuti seluruh acuan yang ada dalam P3SPS KPI.

Salah satunya terkait larangan menampilkan materi yang mengganggu perkembangan kesehatan fisik dan psikis remaja, seperti gaya hidup konsumtif, hedonistik.

“Kami menekankan hal ini karena dalam pedoman penyiaran terdapat larangan menyajikan materi demikian. Tentunya hal ini untuk menjaga perkembangan psikis dan psikologis anak dan remaja kita dari hal-hal yang tidak baik.

Ada amanat dalam UU Penyiaran bahwa isi siaran harus menumbuhkan watak dan jatidiri masyarakat Indonesia yang baik. Mestinya, tayangan bagi mereka itu berisikan hal-hal yang mendidik, bernilai sosial, kaya budi pekerti, sergta penumbuhan rasa ingin tahu remaja tentang lingkungan sekitar atau bersosialisasi dengan baik,” jelas Mulyo dikutip Serambinews.com dari laman KPI.

Dalam kesempatan itu, Mulyo meminta pihak Trans TV segera melakukan perbaikan internal dan terus meningkatkan pemahaman tentang acuan yang dibolehkan dan tidak dalam pedoman penyiaran. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Untuk Suami Istri, Hubungan Badan Cukup Sekali Seminggu atau Tidak? Bagaimana Baiknya? Ini Kata Ahli

Vaksinasi Sinovac untuk Nakes di Nagan Hingga Senin, Ini Jumlah Pernah Positif, Tak Bisa Divaksin

Dandim 0111/Bireuen Orang Pertama Divaksin Covid-19, Ini Harapannya


 
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved