Warga Aceh Meninggal di Malaysia
Memasuki Hari Keempat, Jenazah Warga Manggeng Abdya Masih di Rumah Sakit Malaysia
Ayah dua anak ini meninggal secara tiba-tiba di tempat duduk saat menunggu angkutan Grab di kawasan Sitiawan, Negeri Perak.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Ayah dua anak ini meninggal secara tiba-tiba di tempat duduk saat menunggu angkutan Grab di kawasan Sitiawan, Negeri Perak.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Memasuki hari keempat, Minggu (14/2/2021), jenazah almarhum Deri Safri Irmawan (33), masih berada di Rumah Sakit Seri Manjung, Sitiawan, Negeri Perak, Malaysia.
Deri Safri Irmawan alias Nawan, warga Gampong/Desa Ujong Padang, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya, dilaporkan meninggal dunia, Kamis (11/2/2021) petang lalu, bukan Kamis pagi seperti tertulis sebelumnya.
Ayah dua anak ini meninggal secara tiba-tiba di tempat duduk saat menunggu angkutan Grab di kawasan Sitiawan, Negeri Perak.
Almarhum menunggu Grab berencana menuju ke tempat tinggal rekannya untuk mencari pekerjaan.
Istri dari almarhum Nawan, Susanti yang bekerja di Pulau Penang, Malaysia kepada Serambinews.com menjelaskan, sudah menjeguk jenazah suaminya di Hospital (Rumah Sakit), Seri Manjung, Negeri Perak.

• Antisipasi Gangguan Gajah, Petani Bergotong Royong Bangun Power Fencing
• Dokter di Rumah Sakit Meulaboh Belum Ada yang Menolak Disuntik Vaksin
• Tgk Janggot & Azis Ditahan, Kasus Keributan di Pendopo Bupati, Satu Tersangka belum Penuhi Panggilan
“Saya tiba di Rumah Sakit Seri Manjung, Perak pada Jumat malam, setelah menempuh perjalanan darat lebih dari 4 jam dari Penang,” ungkap Santi, nama panggilan Susanti kepada Serambinews.com melalui pesan WA (WhatsApp).
Dengan perasaan duka sangat mendalam, ibu dari anak perempuan yang masih kecil ini terus berusaha keras agar jenazah almarhum suaminya bisa dibawa pulang ke Manggeng, Kabupaten Abdya.
Tentang harapan ini, Santi mengaku sangat banyak mendapat bantuan dari Perkumpulan Masyarakat di Malaysia.
“Warga kita Aceh di Malaysia, bukan saja mengurus administrasi pemulangan, termasuk menggalang dana pemulangan jenazah ke Abdya,” ungkap wanita asal Kota Cane, Aceh Tenggara ini.
Dana yang digalang masyarakat Aceh di Malaysia sudah terkumpul hampir 6.000 Ringgit sebagai biaya pemulangan jenazah almarhum Nawan.
Hanya saja, proses pemulangan jenazah suaminya terkendala administrasi. Pasalnya, Office atau Kantor pemerintah di Negeri Perak, Malaysia, masih dalam kedaan tutup sehubungan Tahun Baru Imlek tahun 2021.
Berdasarkan informasi diperoleh Santi dari Pengurus Perkumpulan Masyarakat Aceh di Malaysia bahwa harus menunggu sampai, Selasa (16/2/2021), lusa, untuk mendapat kepastian jadwal pemulangan jenazah almarhum Nawan.