Luar Negeri

8 Orang Sekeluarga Asal Sudan Tewas di Tengah Gurun Libya, Diduga Tersesat, Enam Bulan Hilang

Sekurangnya 8 orang anggota keluarga asal Sudan, ditemukan tewas berpencaran di sekitar mobilnya di tengah gurun Libya yang kering kerontang.

Editor: Faisal Zamzami
Libya Review/Twitter
TENGAH GURUN - Mobil putih yang dikendarai sekelompok pengungsi asal Sudan, ditemukan di tengah gurun berjarak sekitar 400 kilometer dari Kufra, kota terdekat di Libya. Rombongan itu meninggalkan Sudan Agustus 2020 dan lenyap tak berjejak selama enam bulan. 

Beberapa lainnya terkubur bukit pasir di sekitarnya.

"Kepada siapa pun yang menemukan kertas ini, ini adalah nomor saudara laki-laki saya.

Saya mempercayakan Anda kepada Tuhan, dan maafkan saya tidak bisa membawa ibu saya kepada Anda," pesan itu tertulis di secarik kertas di lokasi kejadian.

Pihak berwenang Kufra meluncurkan penyelidikan untuk menentukan bagaimana insiden tragis itu terjadi.

Tidak disebutkan nama-nama para korban yang ditemukan.

Kisah Muram Pengungsi Afrika di Libya

John Thorne, Peneliti Libya dan Mauritania untuk Human Rights Watch membuat laporan panjang tentang bagaimana kisah-kisah muram para pengungsi di negara yang dicabik peperangan ini.

Tidak hanya warga Libya, banyak pelarian dari Sudan, Mauritania dan negara-negara di Afrika utara menggunakan Libya sebagai titik transit sebelum menyeberang ke Eropa.

Tak hanya diintai kematian akibat perang, para imigran Afrika itu terancam sindikat perdagangan manusia saat berusaha mencari kehidupan lebih baik di mancanegara.

Dikutpi dari laman Human Right Watch (HRW), setiap tahun ribuan migran dan pengungsi mencoba mencapai Eropa dengan perahu melalui Libya.

Thorne mencatat, para pelarian itu kabur dari perang atau penganiayaan, beberapa melarikan diri dari kemiskinan.

Rute Libya ini menghadirkan begitu banyak bahaya dan rintangan. Ada Gurun Sahara yang ganas. Ada penyelundup dan sindikat perdagangan manusia.

Mereka bisa memenjarakan, menyiksa, memperkosa, atau memperbudak korbannya, atau menjadikan mereka kombinasi dari pelanggaran.

Sementara, Eropa memiliki kebijakan tentang migrasi dan suaka.

Pemerintah Eropa hanya menerima sejumlah kecil pengungsi dari Libya berdasar pengaturan PBB.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved