Breaking News

Shalat Tahajud

Niat Sholat Tahajud, Cara Ikhlas Mengerjakan Shalat Malam

Cara Ikhlas Mengerjakan Shalat Malam, seperti dikutip dari buku 'Mudahnya Shalat Malam' yang ditulis oleh Abu Al-Qaqa Muhammad ibn Shalih. 

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Taufik Hidayat
Pixabay.com
Niat Sholat Tahajud 

SERAMBINEWS.COM -  Niat Sholat Tahajud, Cara Ikhlas Mengerjakan Shalat Malam. 

Sholat tahajud merupakan ibadah yang mulia di sisi Allah.

Bahkan, para Nabi terdahulu sering melakukan ibadah malam, karena waktu ini diyakini ibadah seorang hamba akan langsung disambut Allah SWT.

Niat Sholat Tahajud

صَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya:

“Aku niat sholat sunah Tahajud dua rakaat karena Allah”

Baca juga: Sholat Tahajud, Keutamaan Salah Satunya Bisa Menolak Penyakit hingga Penghapus Dosa

Berikut ini Cara Ikhlas Mengerjakan Shalat Malam, seperti dikutip dari buku 'Mudahnya Shalat Malam' yang tulis oleh Abu Al-Qaqa Muhammad ibn Shalih. 

Ikhlas Mengerjakan Shalat Malam

"Wahai jiwa, bersikaplah dengan ikhlas, niscaya engkau akan merasa bebas....

Ungkapan tersebut acap kali diungkapkan oleh para ulama terdahulu terhadap diri mereka sendiri.

Dalam hal ini, tidak ada yang patut diherankan karena keikhlasan merupakan ruh ketaatan, jantung taqarub, kunci diterima segala amal saleh, dan faktor yang bisa mendatangkan pertolongan dan hidayah Allah Swt.

Seberapa besar niat baik, keikhlasan, dan kepercayaan kepada Allah dalam menghendaki kebenaran, maka sebesar itu pula pertolongan Allah kepada hamba-Nya yang mukmin akan datang.

Allah Swt telah memerintahkan kita untuk beramal secara ikhlas dengan hanya mengharapkan ridha Allah semata.

Dalam Al-Quran, Allah Swt berfirman, Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (QS Al-Bayyinah [98]: 5). Allah Swt juga memperingatkan kita dari akibat yang akan diterima, jika kita mengerjakan ketaatan bukan untuk mengharapkan ridha Tuhan langit dan bumi.

Baca juga: Niat Shalat Tahajud Serta Manfaat Bagi Tubuh, Jiwa Lebih Tenang dan Dapat Mengontrol Emosi

Misalkan, kita melakukannya hanya ingin mendapatkan pujian, sanjungan, kekayaan, popularitas, atau kedudukan di kalangan masyarakat.

Allah Swt berfirman, Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu.

"Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi" (QS Al-Zumar [39]: 65).

Di samping itu, Rasulullah Saw juga telah mengabarkan kepada kita akibat buruk yang akan diterima oleh orang yang mengerjakan ketaatan, dengan niat untuk mencari kekayaan dunia, popularitas, dan pujian. Abu Hurairah r.a. menuturkan bahwa Nabi Saw. bersabda,

"Barang siapa mencari ilmu yang seharusnya diniatkan untuk mengharapkan ridha Allah, tetapi dia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan bagian dari kehidupan dunia, maka dia tidak akan mencium wangi surga pada hari kiamat nanti."

Ubay ibn Ka'ab r.a. menuturkan bahwa Nabi Saw. bersabda:

“Umat ini (yakni umat Islam penerj.) diistimewakan dengan keluhuran, kemuliaan, ketinggian, kemenangan, dan kepercayaan untuk hidup di muka bumi. Maka, barang siapa di antara mereka mengerjakan amal akhirat untuk tujuan dunia, tidak ada bagian yang akan dia dapatkan di akhirat," 

Baca juga: Niat Shalat Tahajud Serta Manfaat Bagi Tubuh, Jiwa Lebih Tenang dan Dapat Mengontrol Emosi

Para ulama salaf juga sangat memotivasi untuk senantiasa ikhlas dalam akhirat, beramal. Terkait hal ini, ada beberapa perkataan ulama yang bisa menggambarkan sikap ikhlas dalam beramal, antara lain: Muthraf ibn Syahir berkata,

“Amal yang baik hanya bisa dicapai dengan hati yang bersih, sedangkan hati yang bersih hanya bisa diraih dengan niat yang ikhlas. Siapa saja yang membersihkan niatnya, niscaya hatinya akan suci. Dan siapa saja yang mengotori niatnya, niscaya hatinya juga akan kotor," 

Ibn Al-Qayyim berkata,

"Keikhlasan adalah apa yang tidak diketahui oleh malaikat hingga dia menuliskannya, dan tidak diketahui pula oleh musuh hingga dia merusaknya, dan tidak merasa ujub pelakunya hingga dia mencarinya."4 Abu Ali Al-Rudzbari berkata,"

Ilmu bergantung kepada amal sedangkan amal bergantung kepada keikhlasan. Dan keikhlasan akan pemahaman dalam mengenal Allah "Azza wa Jalla."

Ibn Al-Qayyim berkata,

"Amal yang paling bermanfaat adalah ketika engkau bersembunyi dari orang lain sewaktu mengerjakannya, dan sikap tersebut lahir dari keikhlasan. Lalu engkau menyembunyikannya dari dirimu sendiri dengan menampakkan karunia. Jadi, engkau tidak memperlihatkannya kepada dirimu sendiri, dan juga kepada makhluk lain," 

Al-Fudhail berkata, "Meninggalkan amal karena manusia termasuk perbuatan riya, sedangkan beramal karena manusia adalah syirik. Adapun ikhlas adalah ketika Allah menjadikan sikapmu berada di antara keduanya."

Sufyan Al-Tsauri berkata,

"Tidak ada satu pun yang sulit aku obati pada diriku daripada niatku. "

Ibn Al-Qayyim berkata, "Seberapa besar niat seorang hamba, semangatnya, iktikadnya, dan keinginannya dalam mengerjakan aikan, maka sebesar itu pula per dan petunjuk dari Allah datang.

Pertolongan dari Allah akan turun kepada hamba-hamba-Nya sesuai dengan semangat, niat, dan keinginan mereka. Dan kehinaan dari Allah juga akan turun sesuai dengan hal tersebut Allah Swt. adalah Hakim Yang Mahabijaksana dan Maha Mengetahui.

Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Tentang Waktu Shalat Tahajud dan Bagaimana Kalau Bangun Jelang Subuh?

Dia meletakkan taufik pada wilayah yang tepat, dan mendatangkan kehinaan pada momen yang tepat. Dialah Tuhan Yang Maha Mengetahui Yang Mahabijaksana."

Para ulama salaf sangat berkeinginan agar ketaatan yang mereka kerjakan benar-benar ikhlas untuk mengharap ridha Allah. Bukan karena riya atau ingin meraih popularitas. Di antara ketaatan-ketaatan tersebut adalah ibadah shalat malam.

Seseorang bertanya kepada Tamim Al-Dari r.a., "Bagaimana praktik shalat malammu?" Mendengar hal itu, Tamim terlihat sangat marah. Lalu dia berkata, "Demi Allah! Satu rakaat shalat malam yang aku kerjakan secara sembunyi-sembunyi lebih aku cintai daripada mengerjakan shalat semalam suntuk, lalu aku menceritakannya kepada orang-orang. 

Muhammad ibn A'yun menuturkan, "Aku pernah bersama-sama dengan mengusir seorang laki-laki saleh dari kami."

Ibn Al-Jauzi berkata, "Jujurlah, jujurlah, niscaya kamu akan selamat! Bersungguh-sungguhlah, niscaya kamu akan kaya! Dan cepat-cepatlah sebelum kamu menyesal. Inilah obat yang bermanfaat yakni, punggung mereka jauh dari tempat tidur.” 

Saudaraku! Ketahuilah bahwa dakwah akan berhasil, kecuali jika para pelaku dakwah memberikan kesempatan kepada setan untuk menggagalkan dakwahnya.

Lisan mereka berkata, "Aku akan mengikat perjanjian dengan Allah, sedangkan setan tidak akan mendapatkan bagian apa pun. Adakalanya amal yang kecil itu dibesarkan oleh niat yang baik. Dan adakalanya juga amal yang besar itu dikecilkan oleh niat yang buruk."

Wahai saudaraku! Perbaikilah" niatmu kepada Tuhanmu. Niatkanlah perbuatanmu dan perkataanmu hanya untuk mengharap pahala dari Allah. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Baca juga: BERITA POPULER - Kisah Pria Turki Jemput Jodoh Ke Aceh Hingga Kapal Rusia Masuk Aceh Tanpa Izin

Baca juga: BERITA POPULER - Janda Melahirkan, Pergi ke Turki Jemput Jodoh sampai Nenek Dibuang Keluarga

Baca juga: BERITA POPULER - HMI Minta Libur Minggu Diganti Jumat Hingga Janda dan Imam Kampung Dinikahkan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved