Luar Negeri
Ayahnya Donorkan Sperma 500 Kali, Pria Ini Temui Saudara-saudaranya, Kini Hidup Dalam Ketakutan
Bahkan, dirinya takut menggunakan aplikasi kencan karena berfikir dirinya mungkin akan mengencani salah satu saudaranya.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Ia sejak kecil sudah diberitahu bahwa dia adalah anak dari seorang pendonor sperma.
Tumbuh dewasa, ia ingin tahu tentang garis keturunannya dan itulah sebabnya Fors mendaftarkan dirinya di situs web Ancestry.
"Meskipun orang mengatakan kemungkinan inses yang tidak disengaja rendah, tetapi saya masih harus hidup dalam keadaan ketakutan," kata Fors.
“Saudara saya yang lain punya pengalaman serupa. Dua di antaranya tinggal dalam dua lorong satu sama lain, " tambahnya.
Baca juga: Jenazah Ibu dan Anak yang Ditemukan di Bawah Kolong Diduga Korban Pembunuhan
Baca juga: Keterpurukan Ekonomi jangan Berimbas pada Pemenuhan Hak Ibu dan Anak
Sementara itu, Daron juga terkejut ketika dia mengetahui bahwa dia berasal dari seorang pendonor sperma.
Bahkan, ia memiliki seorang saudara perempuan yang tinggal sangat dekat dengan rumahnya.
Setelah tes, Fors melacak ayahnya melalui Ancestry.com dan menemukan bahwa dia telah menjual spermanya lebih dari seratus kali selama satu dekade.
Diperkirakan, hasil dari donor tersebut memiliki lebih dari 50 orang anak ebih, menurut laporan The Mirror.
"Ini mejadi momok yang tidak pernah berakhir di dala hidup saya. Tanpa menguji semua pasangan saya secara genetik, saya tidak akan pernah memiliki kepastian 100 persen bahwa kami tidak terkait," tambahnya.
Fors sekarang bertekad untuk melacak sisa keluarganya.
Ia percaya bahwa mengetahui tentang saudaranya akan memberikan rasa aman untuk hidupnya.
Namun, setelah mengetahui informasi ini, kehidupan kencannya telah terpengaruh secara drastis.
Baca juga: Pria yang Dibakar Istri Meninggal, Dua Anak Samsudin Trauma saat Tahu Ayahnya Tewas Dibakar Ibu
Baca juga: Pria dan Wanita Tewas Tanpa Busana di Dalam Mobil, Diduga Habis Bercinta dan Ditemukan Bercak Sperma
Setelah mengetahui ayah kandungnya, Fors juga terhubung dengannya tetapi dibiarkan kecewa.
Dia bertanya kepada ayahnya alasan di balik donor sperma, tetapi Fors menemukan tanggapan ayahnya yang tidak manusiawi.
Ayah kandung Fors mengatakan bahwa dia menyumbangkan spermanya karena ingin dibayar.