Kisah Pilu Wanita 28 Tahun Dipaksa Jadi TKW oleh Ayah, Disiksa Majikan hingga KTP Ditahan Agen
CW (28) warga Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu pernah menjadi korban perdagangan anak.
Selain itu, ia mengaku kerap disiksa oleh majikannya sehingga ia tak kuat dan tertekan.
"Karena saya belum mampu untuk bekerja berat. Sebab di sana (Singapura) saya bekerja lebih dari delapan jam. Saya mengurus Lansia selain itu cuci piring dan bersih-bersih lainnya," tambah CW.
Karena tertekan, ia pun memilih pulang ke Tanah Air setelah bekerja beberapa bulan di Singapura.
"Akhirnya saya pulang dan membawa uang hasil kerja saya beberapa bulan. Saya mendapat pelajaran. Saya di Singapura tidak bekerja lama," kata CW.
Walaupun sudah pulang ke Tanah Air, ternyata paspor, KTP, dan KK milik CW masih ditahan oleh agen yang memberangkatkan CW ke luar negeri.
Ia mengaku sempat meminta dokumen miliknya. Namun pihak agen tak memberikannya karena CW memiliki utang royalti (fee) saat membatalkan keberangkatan ke luar negeri.
Sementara itu, PT Crystal Biru Meuligo (CBM), agen dari CW membenarkan dokumen CW ditahan pihaknya.
Ia mengatakan praktik pemberangkatan buruh migran masih memiliki kendala.
"Karena Covid-19. Saya juga ingin ngambil tapi PT di pusat (Jakarta) masih tutup aja," ujar Cokro, Direksi PT Crystal Biru Meuligo (CBM) cabang Indramayu, saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler.
Cokro menjelaskan, pihaknya akan berusaha mengambil dokumen milik CW namun kantor pusat di Jakarta masih tutup karena pandemi Covid-19.
Dipendukcapil bantah manipulasi usia di KTP
Terkait usia CW yang dituakan sebagai syarat keberangkatan ke luar negeri, Disdukcapil Indramayu membantah melakukan dugaan tersebut.
"Tidak. Karena membuat itu bukan di sini saja tapi di kecamatan bisa. Sebab Disdukcapil sendiri tidak membuka layanan satu pintu," ujar Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Indramayu, Kanadi Monoisman.
Ditemui di ruang kerjanya, Monoadi mengungkapkan kebanyakan masyarakat membuat KTP di kantor kecamatan bukan di Disdukcapil Kabupaten Indramayu.
"Karena kami sudah tidak satu pintu lagi. Kami sudah libatkan kecamatan untuk membantu merekam, dan menerbitkan KTP," ujar Monoadi.