Video
VIDEO - Unjuk Rasa di Myanmar Berlanjut, Pendemo Kumpul di Depan Kedubes Rusia dan Cina
Pemantau khusus PBB untuk hak asasi manusia di Myanmar merilis pernyataan pada Selasa malam yang mengungkapkan keprihatinan atas potensi kekerasan.
Penulis: Yuhendra Saputra | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM, YANGON - Ribuan pengunjuk rasa anti-kudeta di Myanmar berkumpul pada Rabu (17/2/2021) di depan kedutaan besar Rusia dan China di Yangon.
Demonstrasi sudah memasuki pekan kedua.
Setelah beberapa hari yang relatif tenang, lawan menyerukan pawai satu juta orang di kota terbesar Yangon dan bagian lain negara itu.
Pemantau khusus PBB untuk hak asasi manusia di Myanmar merilis pernyataan pada Selasa malam yang mengungkapkan keprihatinan atas potensi kekerasan.
Jalan-jalan di Yangon juga diblokir ketika pengunjuk rasa meninggalkan mobilnya dengan kap mesin terbuka.
Ratusan mobil diparkirkan di persimpangan dan jembatan utama, menghalangi jalan dan pengguna jalan lain.
Meskipun otoritas militer Myanmar telah meningkatkan tindakan agresif dengan menangkap sejumlah demonstran, pengunjuk rasa kembali turun ke jalan di berbagai bagian negara untuk melanjutkan penentangan terhadap kudeta.(*)
Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: VIDEO - Tentara dan Tank Berdekatan dengan Pengunjuk Rasa Anti Kudeta di Jalan-jalan Myanmar
Baca juga: VIDEO - Demo Anti Kudeta Militer Hari Keempat Meski Ada Larangan Berkumpul