Berita Bireuen
Umuslim Wisuda 229 Lulusan, Berlangsung dengan Protokol Kesehatan
Para wisudawan Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen serta para senat, pengurus yayasan maupun undangan yang menghadiri prosesi wisuda
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
Rektor Umuslim, Dr Marwan Hamid MPd dalam sambutannya
antara lain mengatakan, jumlah lulusan yang diwisuda berjumlah 229
orang.
Jumlah kumulatif angkatan pertama hingga angkatan ke-33 tahun
2021, sudah berjumlah 30.608 lulusan.
Umuslim saat ini memiliki 25 program studi, lima program studi sudah
berakreditasi baik, 18 lainnya sangat baik dan satu program studi
yaitu PGSD sudah mendapat akreditasi unggul atau nilai A.
Dalam pertemuan yang dihadiri unsur Forkopimda, pengurus yayasan dan
undangan lainnya, Marwan Hamid mengatakan, dalam pengembangan,
peningkatan dan kemajuan kampus pihaknya sudah menandatangani MoU
dengan sejumlah perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang ada
di Provinsi Aceh maupun dari luar Provinsi Aceh.
Salah satu poin kerjasama, sekarang sedang berjalan yaitu, program
pertukaran mahasiswa.
Dimana mahasiswa Umuslim diberi kesempatan untuk kuliah di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh dan Universitas Malikussaleh Aceh Utara, Unmuha Banda Aceh selama beberapa semester, juga dengan beberapa kampus lain, seperti NGU Jepang dan beberapa kampus di Pulau Jawa.
Mahasiswa Umuslim yang ikut dalam program Permata Sakti 2021, berasal
dari berbagai program studi dengan mengambil mata kuliah unggulan di
21 perguruan tinggi lain yang ada di seluruh Indonesia.
Adapun perguruan tinggi tersebut yaitu universitas Merdeka Malang,
Universitas Muhammadiyah Gresik, universitas Muhammadiyah Kendari Sulawesi.
Selanjutnya, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Universitas Hang
Tuah Surabaya, universitas Wijaya Putra, universitas Mandala Bandung,
Universitas An Nur Jawa Tengah, Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya, Universitas Muhammadiyah Sorong Papua, dan Universitas
PGRI Kendari. (*)
Baca juga: Datok Kaloy Inisiatif Alokasikan Dana Desa Bangun Jembatan karena Usulan Selalu Ditolak