Rektor IPB: Kalau Banyak Pangan Impor, Biasanya IPB Disalahkan Apa Kerjanya
Rektor IPB menjelaskan banyak hal, terutama terkait dengan upaya dan strategi kampus tersebut dalam menghadapi banyak perubahan.
Penulis: Said Kamaruzzaman | Editor: Said Kamaruzzaman
Sebagai negara dengan biodiversity terbesar di dunia, dia berharap semua pihak menjaga plasma nuftah sebagai sumber genetik pembentuk varietas unggul. Saat ini justru Jepang yang sudah menyimpan dengan baik plasma nutfah, termasuk ÿang berasal dari Indonesia.
"Mereka menyimpannya pada suhu -600 derajat celcius,"kata Arif Satria.
Panitia kegiatan Dr Purwana Satriyo STP MT mengatakan, kegiatan kuliah umum berlangsung interaktif. Panitia membuka sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan diajukan langsung. Namun sebagian lainnya diajukan secara daring.
Saat menutup kegiatan Kuliah Umum tersebut, Wakil Rektor I USK Prof Dr Ir Marwan berharap adanya kerja sama yang erat antara IPB dan USK, sehingga dua kampus kebanggaan masyarakat itu menghasilkan karya-karya inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB: Dataran Tinggi Gayo Rumah bagi Keanekaragaman Hayati
Baca juga: Beraksi 20 Kali, Komplotan Maling Lembu Pakai Xenia di Pidie Mengaku Jual Hasil Curian Rp 3 Juta
Baca juga: TVRI Calon Kuat untuk Mendapat Hak Siar Piala Menpora 2021
Beberapa pejabat dari USK yang hadir, antara lain Wakil Rektor II Dr Agussabti, Ketua Senat Prof Abu Bakar, Dekan FP USK Prof Samadi.
Hadir juga mantan Ketua Umum DPD Himpunan Alumni IPB Aceh Ir Razali AR MSi yang kini menjadi pejabat eselon II di kementerian.(*)