Berita Luar Negeri
Ini Para Jenderal Myanmar yang Kena Sanksi Amerika Serikat Akibat Kudeta Militer
Amerika Serikat pada hari Senin menjatuhkan sanksi terhadap dua anggota junta militer Myanmar akibat kudeta militer
SERAMBINEWS.COM - Kudeta militer di Myanmar memasuki babak baru.
Dimana di luar dugaan warga Myanmar bersatu turun ke jalan untuk memprotes kudeta militer.
Bahkan Amerika Serikat pun mengambil sikap tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada pejabat tinggi militer Myanmar.
Amerika Serikat pada hari Senin menjatuhkan sanksi terhadap dua anggota junta militer Myanmar.
Bahkan Negara Super Power itu mengancam tindakan lebih lanjut atas kudeta 1 Februari di negara itu.
Baca juga: 500.000 Lebih Warga Amerika Serikat Mati Akibat Covid-19
Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan mengatakan langkah itu ditujukan pada Jenderal Maung Maung Kyaw, yang merupakan panglima angkatan udara.
Kemudian Letnan Jenderal Moe Myint Tun, mantan kepala staf militer dan komandan salah satu operasi khusus militer.
Biro yang mengawasi operasi dari ibukota, Naypyidaw.
"Militer harus membatalkan tindakannya dan segera memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis di Burma,
atau Departemen Keuangan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Perbaiki Tanggul di Aceh Tamiang, BNPB Siap Kucurkan Anggaran Rp 30 Miliar
“Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap mereka yang melakukan kekerasan dan menekan keinginan masyarakat,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.
Pemogokan massal terhadap pemerintahan militer menutup bisnis di Myanmar pada hari Senin dan demonstrasi besar berkumpul dengan damai.
Meskipun ada kekhawatiran akan kekerasan setelah pihak berwenang memperingatkan bahwa konfrontasi bisa mematikan.
Tiga minggu setelah merebut kekuasaan, junta gagal menghentikan protes harian dan gerakan pembangkangan sipil yang menyerukan pembalikan kudeta dan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Naik, Berikut Rincian Harga Emas Selasa 23 Februari 2021
"Kami menyerukan kepada militer dan polisi untuk menghentikan semua serangan terhadap pengunjuk rasa damai.