Berita Aceh Singkil

Mendapat Saweran dari Dulmusrid, Rezeki Nomplok bagi Nenek Pencari Lokan di Aceh Singkil

Pakaiannya lusuh dipenuhi lumpur rawa. Nenek itu berjalan menyelinap di antara sesaknya akar bakau (mangrove)..... 

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid berikan uang kepada perempuan pencari lokan di ekowisata hutan mangrove yang dikelola Badan Usaha Milik Kampong (BUMK) Bina Cita Kreasi Gosong Telaga Selatan, Singkil Utara, Senin (22/2/2021). 

Laporan: Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Pakaiannya lusuh dipenuhi lumpur rawa. Nenek itu berjalan menyelinap di antara sesaknya akar bakau (mangrove). 

Kakinya yang tak kokoh berkali-kali tertahan lumpur ketika ayunkan langkah.  Tangannya menyasar satu demi satu lokan (kerang sungai) yang samar terlihat mata tuanya.

Perempuan tua itu biasa dipanggil Etek Sinta penduduk Gosong Telaga, Singkil Utara.  Ia mencari lokan di tengah hutan mangrove yang telah dikelola menjadi ekowisata oleh Badan Usaha Milik Kampong (BUMK) Bina Cita Kreasi Gosong Telaga Selatan, Senin (22/2/2021).

Di sudut lain hutan mangrove ada Etek Bungsu. Perempuan berambut ikal ini terlihat lebih muda dan gerakannya gesit.

Lokan oleh Etek Bungsu ditampung dalam baju bagian depan yang dipegang tangan kiri. Sementara tangan kanan bertugas mengambil lokan. 

"Sudah dapat satu goni," kata Etek Bungsu ketika ditanya lokan yang berhasil dikumpulnya.

Soal penghasilan dari menjual lokan Etek Bungsu, tidak bisa menjawab pasti. Sebab harga yang dikenakan setiap goni lokan tidak dipatok. 

"Kalau yang beli orang susah aku kasih murah. Kalau orang kaya mahal sedikit aku jual," ujarnya sambil melempar senyum. 

Asal mau usaha rezeki pasti datang. Itulah yang dirasakan Etek Sinta dan Etek Bungsu. 

Ketika sedang berpeluh mencari penopang kehidupan tapa sengaja bertemu Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid yang sedang eksplore hutan mangrove. 

"Coba lihat lokan atau apa," kata Dulmusrid sambil berjongkok dari atas pondok yang dibangun di jalur pejalan kaki hutan mangrove.

"Kotor pak," kata Etek Bungsu. 

"Tidak apa-apa, saya mau lihat," ujar Dulmusrid. 

Bukan hanya menyapa warganya, Dulmusrid terlihat memberikan uang kertas yang dirogoh dari saku celananya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved