Denyut Nadi Yus Mei Seperti Habis Lari, Lapar Setelah Disuntik Vaksin Covid-19

Yus Mei sendiri mengaku tidak merasakan gejala macam-macam setelah disuntik. Kecuali sedikit rasa lapar.

For Serambinews.com
Sekda Aceh, Taqwallah ketika kunjungan meninjau vaksinasi Covid-19 di RSUD SIM Nagan Raya, Jumat (12/2/2021) malam. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Cuaca di sekitar Hall A Basket Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis pagi (25/2) diselimuti awan mendung.

Gerimis bahkan sempat turun membasahi kawasan komplek olah raga terbesar di Indonesia tersebut. Namun demikian, hal itu tidak menyurutkan semangat ribuan pekerja media untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.

Hari itu adalah hari pertama pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi para pekerja media.

Vaksinasi terhadap wartawan ini merupakan bagian dari program vaksinasi tahap kedua yang dicanangkan pemerintah.

Selain jurnalis, vaksinasi tahap kedua ini juga menyasar para tenaga pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, PNS/ASN, atlet, TNI/Polri, dan para petugas layanan publik. Adapun vaksinasi tahap pertama dilakukan terhadap para tenaga kesehatan.

Sejak pagi para jurnalis dari berbagai media mulai berbaris mendapatkan nomor antrean. Fakhrur Rozi, jurnalis dari Aljazeera TV mengaku sudah tiba di Hall A Basket Senayan sejak pukul 07:00 WIB.

Baca juga: Komnas KIPI: 64 Persen Lebih Penerima Vaksin Covid-19 Alami Stres, Ada yang Muntah dan Sesak Napas

Baca juga: Serangan Drone Milisi Houthi ke Istana Kerajaan Arab Saudi, Rupanya Diluncurkan Dari Irak

Baca juga: Nelayan Temukan Ikan Hiu Berwajah Mirip Manusia, Sempat Dibuang karena Takut

Padahal jadwal vaksinasi baru dimulai pada pukul 08:00 WIB. "Karena datang pagi antreannya belum panjang," kata Rozi kepada Tribunnews.com.

Berbeda dengan Rozi yang datang pagi, Yus Mei datang agak siang sekitar pukul 09.00. Saat itu antrean peserta vaksinasi sudah mulai panjang.

Untungnya, pengaturan antrean cukup baik. Para peserta mengantre sambil duduk karena sudah disediakan bangku yang cukup banyak.

Setelah mendapatkan nomor antrean, para peserta kemudian melakukan registrasi data dan screening.

Pada saat screening petugas akan memeriksa suhu tubuh dan tekanan darah. Kemudian setelah data tersebut dicatat, petugas mulai menanyakan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan.

Baca juga: Riska Fitria Tewas Dibunuh Oknum Polisi, Ternyata Berencana Menikah Tahun Ini, Tangis Sang Ibu Pecah

Baca juga: Darwati A Gani Sumbang Fasilitas Internet untuk Taman Pendidikan Masyarakat 

Baca juga: Komnas KIPI: 64 Persen Lebih Penerima Vaksin Covid-19 Alami Stres, Ada yang Muntah dan Sesak Napas

Baca juga: Lantik 7 Ormawa, Dekan Fakultas Ekonomi Unsam Langsa Minta Mahasiswa Tetap Bersinergi 

Pertanyaan tersebut di antaranya apakah pernah batuk, demam, atau sesak napas dalam tiga hari terakhir?

Apakah pernah punya riwayat kontak erat dengan penderita covid? Apakah pernah punya riwayat sakit di organ pencernaaan yang parah? Kemudian apakah punya riwayat penyakit thiroid, atau autoimun, atau HIV?

Yus Mei mengaku sempat deg-degan pada saat screening itu. Denyut nadinya berdetak kencang

"Tadi pas pemeriksaan sebelum divaksin tensi oke, suhu tubuh oke. Yang ngecek bilang: 'denyut nadinya kayak orang habis lari. Deg2-an ya mbak?' Aku cuma bisa tertawa," cerita jurnalis olah raga di sebuah media daring tersebut.

Setelah screening barulah peserta vaksinasi disuntik. Lantas, mereka menjalani observasi selama 30 menit.

Dalam tahapan tersebut jika ada gejala di luar gejala umum seperti demam atau nyeri otot, petugas di lokasi siap memberikan bantuan. Kemudian setelah 30 menit berakhir, peserta vaksinasi diperbolehkan pulang.

Yus Mei sendiri mengaku tidak merasakan gejala macam-macam setelah disuntik. Kecuali sedikit rasa lapar.

"Iya, tadi lapar. Kalau mengantuk sih enggak," katanya. Sebaliknya, Rozi mengaku badannya sedikut panas setelah tiba di rumah. "Badan agak sedikit panas, reaksi lain normal," kata Rozi. "Kalau lapar, itu sudah bawaan alamiah," ujarnya bercanda.

Program vaksinasi terhadap awak media ini diikuti oleh 5.512 wartawan di Jabodetabek.

Program vaksinasi ini hasil kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dewan Pers. Program ini akan berlangsung selama 3 hari hingga Sabtu (27/2) besok.

Presiden Joko Widodo yang menyaksikan langsung penyuntikan vaksin Covid-19 terhadap ribuan pekerja media itu mengatakan, kegiatan ini sesuai dengan janji yang dilontarkannya pada peringatan Hari Pers Nasional 2021.

Jokowi menilai vaksinasi ini telah berjalan dengan baik. "Sesuai yang saya sampaikan saat Hari Pers Nasional bahwa kita ingin mendahulukan insan pers untuk divaksinasi, dan alhamdulillah pagi hari ini sudah mulai disuntik 5.500 awak media," kata Jokowi di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (25/2).

Jokowi berharap vaksinasi ini memberikan perlindungan kepada para insan pers. Sebab jurnalis setiap hari bertemu dengan masyarakat dan narasumber guna memberikan informasi ke publik. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga ingin vaksinasi Covid-19 diberikan kepada seluruh wartawan. Ia menyebut kegiatan serupa akan dilakukan di daerah lain.

"Kita berharap ini akan berjalan di provinsi-provinsi yang lain. Sehingga seluruh insan pers yang berada di Tanah Air semuanya segera mendapatkan vaksinasi," ucapnya.(tribun network/dod/git/fik)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved