Internasional

Joe Biden Akan Telepon Raja Salman, Konfirmasi Pembunuhan Jamal Khashoggi, Melibatkan Putra Mahkota

Presiden AS Joe Biden akan menelpon Raja Salman untuk meminta konfirmasi atas pembunuhan mengerikan Jamal Khashoggi.

Editor: M Nur Pakar
AP
Mohammed bin Salman dan Jamal Khashoggi 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Joe Biden akan menelpon Raja Salman untuk meminta konfirmasi atas pembunuhan mengerikan Jamal Khashoggi.

Pemerintahan AS bersiap merilis penilaian intelijen yang tidak diklasifikasikan yang dilaporkan putra dan pewaris kerajaan terlibat dalam pembunuhan tersebut

Gedung Putih mengkonfirmasi pada Rabu (24/2/2021), seruan Biden kepada penguasa berusia 85 tahun itu akan dilakukan segera.

Bahkan, ada laporan yang tidak diklasifikasikan tentang pembunuhan Khashoggi sedang disiapkan untuk dibebaskan. oleh Biden.

Biden mengatakan telah membaca laporan itu dan bersikeras hanya berbicara kepada Raja Salman.

Dilansir Reuters, Kamis (25/2/2021), empat pejabat yang mengetahui masalah tersebut melaporkan pada Rabu (24/2/2021) malam.

Dilaporkan, Putra Mahkota Saud, Mohammed bin Salman (MBS) telah menyetujui dan kemungkinan memerintahkan pembunuhan tersebut.

Baca juga: Hatice Cengiz Minta Pemerintahan Baru AS Beberkan Laporan Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi

Pengungkapan itu muncul ketika Gedung Putih menghadapi seruan oleh aktivis hak asasi manusia dan pembangkang Saudi.

Mereka meminta AS mengecam pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi dengan sanksi baru.

Mereka menyatakan akan dapat membantu mengekang tindakan keras Pangeran Mohammed terhadap para pembangkang.

Juga akan membalik halaman di Trump seperti "pelukan para lalim" pemerintahan.

Laporan media di masa lalu mengatakan badan intelijen AS memiliki tingkat kepercayaan menengah hingga tinggi.

Bahwa putra mahkota dan penguasa de facto bertanggung jawab atas perintah pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki..

“Penerbitan laporan tersebut merupakan langkah yang ditunggu-tunggu yang harus disertai dengan pertanggungjawaban untuk memastikan kejahatan biadab ini tidak terjadi lagi,” kata Khalid Aljabri.

Baca juga: AS Akan Buka Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Arab Saudi Terancam

Dia warga Arab Saudi yang tinggal di pengasingan di Kanada dan merupakan putra Saad. Aljabri, mantan pejabat senior dan ajudan Mohammed bin Nayef, mantan putra mahkota yang kini dipenjara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved