Jalan Rusak
Warga Minta Jalan Lingkar Pulau Nasi Diaspal karena Rusak Parah
Saat pembangunan dilakukan, ada beberapa titik yang terputus, seperti di Gampong Pasi Janeng, Alue Riyeung, Rabo dan Gampong Deudap.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Jalan lingkar Pulau Nasi, Kecamatan Pulo Aceh , Aceh Besar saat ini mengalami kerusakan parah di beberapa titik.
Kondisi tersebut telah menyulitkan warga melintas, terutama saat musim penghujan, karena air menglair melalui badan jalan.
Hal itu disampaikan warga Pasi Janeng, Pulau Nasi, Jufri atau yang biasa disapa Abu kepada Serambinews.com, Senin (24/2/2021).
Ia menjelaskan, jalan lingkar tersebut sudah dibangun oleh Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) sejak 12 tahun lalu.
Saat pembangunan dilakukan, ada beberapa titik yang terputus, seperti di Gampong Pasi Janeng, Alue Riyeung, Rabo dan Gampong Deudap.
• 2 Tersangka Spesialis Pencurian Barang-barang Elektronik di Gayo Lues Diburu Polisi, Satu Ditahan
• Belum Ada Paket yang Dilelang di Lhokseumawe, Ini Sebabnya
• Istri El Chapo, Ternyata Mantan Ratu Kecantikan, Muncul Kembali Seperti Selebriti Sebelum Ditangkap
Kini, beberapa titik yang terputus itulah yang mengalami kerusakan.
Jufri memperkirakan, beberapa titik yang belum diaspal itu jika digabung akan memiliki panjang sekitar 12 meter.
“Beberapa titik yang belum diaspal itu berada di tanjakan atau turunan, jika hujan jalan menjadi tanah liat, sehingga sulit dilintasi warga. Pernah ibu hamil yang mau melahirkan dibawa lewat jalan yang rusak itu,” ujarnya.
Ia berharap pihak BPKS maupun pihak berwenang lainnya untuk segera melanjutkan pembangunan jalan lingkar yang masih tersisa.
Sehingga pembangunan benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat pulau terpencil tersebut.
Katanya, warga pulau sudah pernah mengajukan pembangunan jalan itu dilanjutkan ke provinsi maupun Pemkab Aceh Besar.
Namun karena jalan itu dulu dibangun BPKS, hingga kini belum ada kejelasan pihak mana yang akan melanjutkan.
Menurutnya, jika terus dibiarkan jalan yang rusak itu akan semakin parah dan rawan kecelakaan.
“Saya sendiri pernah patah gigi karena kecelakaan saat turun di jalan yang rusak tersebut,” jelas pria yang dipanggil Abu ini.
Warga Banda Aceh, Dedi yang sering berkunjung ke Pulau Nasi mengaku ada beberapa bagian di jalan lingkar tersebut yang rusak.
Sehingga sulit dilintasi kendaraan, apalagi posisinya berada pada tanjakan.
Katanya, banyak warga Banda Aceh yang sering membawa kendaraan ke pulau tersebut, untuk refresing, camping atau memancing.(*)